Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Potret Rumah Masa Kecil Jokowi di Boyolali, Berdinding Kayu dan Berusia Satu Abad

13 Agustus 2022   11:07 Diperbarui: 13 Agustus 2022   11:35 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah masa kecil Jokowi di Boyolali (solo.tribunnews.com)

Segala sesuatu yang berasal dari "sang legendaris" tentunya menarik perhatian untuk disimak.

Umpamanya saja gitar yang pernah digunakan oleh The Beatles dari dunia seni menyanyi. Atau keris yang sering digunakan oleh Pangeran Diponegoro saat berperang, dan sebagainya.

Ternyata, Persiden RI yang sekarang Ir. H. Joko Widodo pun memiliki aset yang unik dan sangat menarik untuk disimak.

Di Dusun Gumuk Rejo, Desa Giroto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dapat ditemukan "masa kecil" Jokowi, orang nomor satu di Republik ini.

Rumah sederhana itu hanyalah terbuat dari kayu, seperti halnya rumah-rumah kebanyakan orang jaman dulu.

Namun di rumah yang sudah berusia satu abad itulah Jokowi kecil "dimanja" ibunya.

Warga sekitar rumah bersejarah itu mengatakan rumah itu adalah rumah yang dulunya ditempati kakek dan nenek Jokowi.

"Masih ada foto kakek dan nenek Jokowi dipajang di dalam rumah itu," kata Mulyono, Kamis (11/8/2022).

Lebih lanjut Mulyono mengatakan ibu Jokowi dan paman serta bibinya sering hadir di rumah tersebut.

Jokowi juga sempat tinggal di rumah itu bersama ibunya, Sujiatmi Notomiharjo.

Bahkan Jokowi kecil sering bermain dengan teman-teman sebayanya di desa tersebut ketika ada waktu luang.

Mulyono juga menceritakan Jokowi memulai usahanya di situ dan ketika sudah berkembang Jokowi pindah ke Solo.

Kendati sudah berada di "Bengawan Solo" itu namun Mulyono (nama kecil Jokowi) kerap mengunjungi rumah masa kecilnya tersebut.

Mulyono (warga sekitar seperti yang disebutkan di atas) juga mengatakan bahwa rumah tersebut tidak akan direnovasi.

Bukan karena tidak punya biaya untuk merenovasi rumah tersebut, mustahil seorang presiden tidak punya sejumlah dana hanya untuk merenovasi sebuah rumah.

Yang lainnya, saudara-saudara Jokowi bahkan anak sang presiden pun mustahil tidak mempunyai dana untuk merenovasi rumah tersebut.

Namun rumah itu merupakan sesuatu yang tak ternilai sebagai kenangan kebahagiaan "rumah masa kecil sang presiden".

Ingat lagu "Rumah Kita" karya Ahmad Albar?

Hanya alang-alang pagar rumah kita

Tanpa hiasan tanpa lukisan

Beratap jerami beralaskan tanah

Namun semua itu milik kita sendiri...

Syair itu menyiratkan bahwa kendati pun seorang manusia sudah berhasil dalam hidupnya dan tinggal di kota, namun rumah masa kecil kita yang sederhana di kampung sangat damai dan menyimpan kenangan yang indah dan tak terlupakan.

Seperti diketahui, Jokowi merupakan anak sulung dari empat bersaudara dari keluarga ayah Jokowi Widjiatno Notomihardjo dan ibu Jokowi Sudjiatmi.

Hanya Jokowi yang berjenis kelamin pria, ketiga saudara Jokowi lainnya semuanya perempuan. Titik Relawati, Ida Yati, dan Iit Sriyantini.

Sebenarnya Jokowi punya adik laki-laki, namun Joko Lukito sang adik laki-laki tersebut meninggal dalam persalinan.

Kakek dan nenek Jokowi memang berasal dari Boyolali tapi ayah Jokowi berasal dari Karanganyar.

Mulyono (nama kecil Jokowi) sempat mengalami kesulitan hidup di masa kecilnya.

Untuk jajan sehari-hari dan membayar uang sekolah, Mulyono harus berdagang, menjadi kuli panggul, atau menjadi ojek payung.

Mulyono juga berjalan kaki ke sekolah ketika teman-temannya naik sepeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun