Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Majapahit, Masih Adakah Keturunan Langsung Kerajaan Legendaris Ini?

10 Agustus 2022   10:05 Diperbarui: 10 Agustus 2022   10:15 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suku Tengger (media.com)

Tak pelak Majapahit merupakan kerajaan yang paling legendaris dan terbesar yang pernah ada di Nusantara.

Bukan saja di Indonesia, Kerajaan Majapahit juga dikenal dan menjadi bagian dari sejarah dunia.

Bagaimana tidak, Majapahit (1293-1527) bukan saja menguasai nyaris seluruh wilayah yang disebut dengan Indonesia sekarang ini, wilayah kekuasaannya juga meliputi Asia Selatan, bahkan sampai ke Madagaskar di pantai timur Afrika.

Tentunya Majapahit juga merupakan kerajaan yang kaya raya pada masanya.

Ada beberapa sebab yang menjadikan Majapahit runtuh.

Seperti adanya perebutan kekuasaan, perang saudara, mulai masuknya agama Islam ke Jawa, dan berdirinya Kerajaan Demak yang bernafaskan Islam.

Oleh karenanya menarik disimak segala sesuatu yang berhubungan dengan kerajaan yang salah satunya dipimpin oleh Prabu Hayam Wuruk dan Perdana Menteri nya Gajahmada tersebut.

Mulai dari segala macam peninggalan, seperti candi, batu-batu, pemakaman, karya sastra, dan sebagainya.

Majapahit adalah kerajaan yang bernafaskan Hindu-Buddha.

Dan yang menjadi pertanyaan, apakah masih ada orang-orang keturunan langsung dari Majapahit tersebut?

Suku Tengger yang bermukim di wilayah Kabupaten Malang, Probolinggo, dan Pasuruan tersebut konon merupakan suku keturunan langsung Majapahit.

Tengger sendiri berasal dari kata Rara Anteng dan Jaka Seger.

Rara Anteng adalah putri dari salah seorang raja Majapahit, Prabu Brawijaya V.

Ketika Kesultanan Demak yang bernafaskan Islam didirikan, kerajaan ini ingin meluaskan Islam dan kerajaannya.

Demak melakukan invasi ke berbagai penjuru Jawa, salah satunya bahkan ke Kerajaan Majapahit.

Pada abad ke 16 Raden Patah dari Kerajaan Islam Demak memimpin serangan ke Kerajaan Majapahit yang pada saat itu dirajai Brawijaya V.

Jadi Brawijaya V lah yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Majapahit.

Rara Anteng lantas melarikan diri untuk menghindari kejaran Islam Demak ke pegunungan Tengger seperti wujudnya sekarang ini.

Rara Anteng lantas diangkat anak oleh seorang pandhita (pendeta) yang bernama Resi Dadap Putih.

Sedangkan Jaka Seger adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Kediri yang mencari pamannya ke pegunungan Tengger.

Di tempat itu, kemudian Jaka Seger dan Rara Anteng betemu dan melangsungkan pernikahan.

Keturunan mereka itulah yang menjadi cikal bakal masyarakat suku Tengger sekarang ini.

Oleh karenanya tidaklah heran masyarakat suku Tengger sekarang ini mayoritas beragama Hindu dan masih menjalankan ritual-ritual yang biasa dilakukan nenek moyang mereka di Kerajaan Majapahit dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun