Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Harus Ada Lomba Makan Kerupuk di Perayaan HUT RI?

5 Agustus 2022   11:07 Diperbarui: 17 Agustus 2022   16:38 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atau pemberontakan dan perang saudara yang marak terjadi di tanah air khususnya kurun lima tahun sejak kemerdekaan.

Memasuki tahun 1950-an Presiden Soekarno dan pemerintahannya mulai dapat mengatasi kondisi seperti itu sedikit demi sedikit.

Dengan masih banyaknya peperangan untuk mempertahankan kemerdekaan atau perang saudara yang marak terjadi itu masyarakat Indonesia tidak sempat untuk merayakan HUT RI nya.

Namun sejak tahun 1950-an mulai terlihat masyarakat merayakan kegembiraan itu dengan menggelar berbagai lomba.

Presiden Soekarno pada saat itu mendukung kegembiraan mereka sebagai hiburan.

Lomba makan kerupuk merupakan perlombaan yang pertama yang digelar dan disukai rakyat, selain lomba-lomba lainnya seperti panjat pinang atau tarik tambang.

Hal tersebut lantaran kerupuk identik dengan rakyat kecil atau makanan rakyat karena harganya yang relatif terjangkau dalam kondisi pada saat itu.

Di jaman peperangan tentu saja kondisi itu sangat berpengaruh juga terhadap perekonomian rakyat. Banyak rakyat yang miskin. Mereka hanya makan nasi dengan kerupuk atau garam sebagai lauknya.

"Dengan lauknya kerupuk, garam, atau kecap pun rakyat pada saat itu sudah bisa bertahan hidup," kata Fadly.

Jadi lomba makan kerupuk itu sekaligus juga mengingatkan bahwa rakyat dulunya makan kerupuk di masa kesusahan akibat peperangan. Sebuah keprihatinan.

Kerupuk yang diperlombakan di perayaan HUT Proklamasi biasanya adalah kerupuk putih yang terbuat dari aci (bahasa Sunda, artinya tapioka).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun