Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kejuaraan Dunia, Incar 4 Kali Juara, Hendra/Ahsan Tebar Ancaman

31 Juli 2022   11:07 Diperbarui: 31 Juli 2022   11:10 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejuaraan Dunia Bulutangkis menjadi salah satu tujuan para pebulutangkis elit dunia selain Olimpiade.

Selain sangat bergengsi, Kejuaraan Dunia juga "berhadiah" poin yang besar jika mencapai semifinal atau final.

Jika di tahun lalu, Indonesia batal tampil lantaran kasus Covid-19 yang merajalela di tempat penyelenggaraan, tahun ini tim Indonesia memastikan akan turun dengan sejumlah pemainnya dari berbagai nomor pada ajang yang digelar 21-28 Agustus 2022 di Tokyo, Jepang, itu.

Sangat berliku, terbilang hanya sedikit pebulutangkis yang bisa mencatat juara lebih dari satu kali. Indonesia termasuk di antaranya.

Hendra Setiawan dan Lilyana Natsir merupakan pemain yang paling sukses membawa pulang gelar di Kejuaraan Dunia, dari pasangan yang berbeda.

Baik Hendra Setiawan yang bermain di nomor ganda putra maupun Lilyana Natsir yang bermain di nomor ganda campuran masing-masing empat kali juara dunia.

Berpasangan dengan Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan tiga kali juara yaitu pada tahun 2013, 2015, dan 2019. Sedangkan satu kali ketika berpasangan dengan Markis Kido (2007).

Saat berpasangan dengan Tantowi Ahmad, Lilyana Natsir dua kali merebut medali emas yaitu pada tahun 2013, 2017, dan dua kali saat berpasangan dengan Nova Widianto (sekarang pelatih ganda campuran) yaitu pada tahun 2005 dan 2007.

Carolina Marin dari Spanyol tiga kali mengantongi medali emas yaitu pada tahun 1999, 2015, dan 2018.

Korea Selatan menyumbang dua pemain masing-masing Park Joo-Bong dengan lima medali emas di nomor tunggal putra dan pemain ganda putra Kim Dong-moon dengan tiga medali emas.

Cina sukses di nomor ganda putri. Ganda mereka Zhao Yun Lei/Tian Qing juara pada edisi 2014 dan 2015.

Zhao Yun Lei yang berpasangan dengan Zhang Nan di nomor ganda campuran tiga kali mengantongi medali emas.

Selain Zhao Yun Lei yang meraih lima gelar dari ganda putri dan ganda campuran, Cina juga punya Lin Dan di tunggal putra yang lima kali juara.

Nomor "terparah" Indonesia di Kejuaraan Dunia ini adalah tunggal putri.

Sejak dihelat pada tahun 1977, tercatat baru ada dua tunggal putri yang juara, yaitu Verawaty Wihardjo pada tahun 1980 dan Susi Susanti pada tahun 1993.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun