Masih ingat Cai Yun, legendaris bulutangkis asal Cina yang sangat ditakuti lawan-lawannya di tahun 2000-an?
Bersama pasangannya, Fu Haifeng di nomor ganda putra, Cai Yun yang kini berusia 42 tahun, mengukir sejumlah prestasi mengerikan di antaranya empat kali juara dunia, dua kali juara All England, dan lima kali memenangkan negaranya meraih Piala Thomas.
Ganda putra Indonesia juga cukup segan berhadapan dengan "setan Cina" itu.
Namun Cai Yun/Fu Haifeng terkena sialnya sendiri dari ganda putra Indonesia di Olimpiade yang digelar di negaranya sendiri.
Di final Olimpiade Beijing 2008, Cai Yun/Fu Haifeng gagal di final dengan hanya meraih medali perak karena dikalahkan ganda putra Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan dengan skor 21-12, 11-21, dan 21-16.
Seperti halnya dunia, Cai Yun juga angkat topi pada kekuatan ganda putra Indonesia yang meraja.
Namun pria kelahiran Suzhou, 19 Januari 1980 itu membeberkan kelemahan ganda putra Indonesia.
"Kekurangan pemain Indonesia adalah kestabilannya kurang dan smash di belakang lapangan juga kurang baik," katanya.
Kendati demikian, Cai Yun menambahkan kekurangan itu dapat ditutupi dengan kelihaian di permainan depan.
Dia juga menyebutkan perkembangan ganda putra Indonesia sebagai yang terbaik dibandingkan dengan Cina dan negara lainnya.
Menurutnya, ganda putra Indonesia saat ini sangat dominan.
Pandangan Cai Yun itu memang tidak salah.
Jika dilihat secara ranking, Indonesia saat ini memiliki 3 ganda putra yang bertengger di 10 besar BWF. Cina tak satupun.
Masing-masing The Minions yang pertama, The Daddies ketiga, dan Fajri kelima.
Belum habis sampai disitu, datang lagi para pelapis yang kini mulai bersinar. Seperti Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, atau Pramudya Kusumawardhana/Yeremia Yoche Yacob Rambitan.
Anak asuh "Naga Api" Herry IP itu masing-masing kebagian prestasinya masing-masing.
"Penampilan ganda putra Indonesia tahun ini sangat bagus. Namun badminton Cina tidak boleh diremehkan begitu saja," katanya.
Cai Yun menambahkan kekuatan baru badminton Indonesia hanya sementara.
Selama Cina memperbaiki latihan taktis dan teknis, memanfaatkan kekuatan dan menghindari kelemahan, maka Cai Yun yakin negaranya kembali akan ke permukaan di panggung dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H