Pada 11 Pebruari 2008, Ramos Horta ditembak dalam upaya pembunuhan yang dilakukan oleh tentara pemberontak. Dalam kejadian itu, pengawal Ramos Horta terluka dan dua tentara pemberontak tewas.
Ramos Horta yang terluka dirawat di Selandia Baru sebelum dipindahkan ke Australia.
Ayahnya adalah orang Portugis yang diasingkan ke Timor Timur dan ibunya orang Timor asli.
Termasuk Jose Manuel Ramos Horta (nama lengkapnya), kedua orangtuanya mempunyai 12 orang putra dan putri.
Namun empat saudaranya itu dibunuh oleh militer Indonesia.
Sejumlah gelar akademik dikantonginya dalam bidang hukum, studi perdamaian, dan Hak Asasi Manusia dari sejumlah perguruan tinggi di Belanda, Amerika Serikat, dan Strasbourg.
Ramos Horta juga dikagumi dunia internasional karena menguasai lima bahasa yaitu Tetun (bahasa lokal Timor Timur), Spanyol, Perancis, Inggris, dan Portugis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI