Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dulu Mati-matian Lepas dari Indonesia, Ramos Horta Malah Singgung Ingin Gabung ASEAN Tahun Depan di Bawah Kepemimpinan Indonesia

21 Juli 2022   10:05 Diperbarui: 21 Juli 2022   10:09 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramos Horta diterima Presiden Jokowi (foto: sekretariat kabinet)


"Timor-Leste sebagai bagian dari Asia Tenggara sudah memenuhi syarat untuk menjadi anggota ASEAN," kata Presiden Timor-Leste Jose Ramos Horta.

Presiden terpilih Republik Demokratik Timor-Leste untuk kedua kalinya tersebut mengutarakan hal itu dalam kunjungan kehormatannya ke Indonesia.

Dalam sambutannya ketika menerima Ramos Horta, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia merasa terhormat mendapatkan kunjungan pertama Ramos Horta ke luar negeri setelah resmi menjadi Presiden Timor-Leste pada 20 Mei 2022.

"Selamat datang di Indonesia, suatu kehormatan Indonesia menjadi kunjungan pertama," kata Jokowi ditujukan kepada Ramos Horta dan delegasinya di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (19/7/2022).

Lebih lanjut Jokowi mengatakan sejumlah isu akan dibicarakan antara dirinya dengan Ramos Horta. Kerjasama bilateral khususnya di bidang ekonomi.

Jokowi juga mengungkapkan Indonesia sudah menginvestasikan lebih dari 810 juta USD di Bumi Lorosae itu terutamanya di sektor komunikasi, perbankan, dan energi.

Data menunjukkan tak kurang dari 251 juta USD per tahun lalu lalulintas perdagangan antara Indonesia dan Timor-Leste.

Bagi Timor-Leste, minyak dan gas bumi boleh dikatakan sumber utama kekayaannya yang digunakan untuk membangun negara, bahkan negara berpenduduk 1,3 juta orang itu sangat tergantung dengan energi tersebut.

Sebelumnya, Ramos Horta, kelahiran Dili, Timor Timur, 26 Desember 1949 (72) itu pernah menjabat juga Presiden Timor-Leste pada periode 2007-2012. Juga Perdana Menteri (2006-2007).

Sejak resmi merdeka dari penjajahan Indonesia pada 20 Mei 2002, wilayah yang dulunya bernama Timor Timur itu bermimpi ingin menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

"Lamaran" pertama kalinya untuk diterima menjadi bagian dari ASEAN itu adalah pada tahun 2011. 

Namun Timor-Leste belum juga diterima menjadi anggotanya kendati sudah berulang kali mengajukan diri lagi.

Banyak persyaratan yang harus dipenuhi Timor-Leste untuk menjadi bagian dari ASEAN ini.

Oleh karenanya, tak henti-hentinya dalam setiap kesempatan apapun Timor-Leste selalu memperbincangkan hal tersebut. Menjadi anggota ASEAN.

Pada tahun depan Indonesia akan menjadi pemimpin ASEAN. Oleh karenanya dalam kesempatan kunjungan ke Indonesia kali ini Ramos Horta mengingatkan lagi keinginannya bergabung.

Akankah mimpinya menjadi suatu kenyataan?

Perjalanan Ramos Horta dan delegasinya usai bertemu dengan Presiden Jokowi dilanjutkan dengan mengunjungi kantor PBNU di Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Diterima oleh Ketua Umum dan Sekjen PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), tidak ada pernyataan yang disampaikan Ramos Horta. Dia hanya melambaikan tangan dan menyapa para awak media.

Pria blasteran Portugis-Timor Timur itu menjelaskan keakrabannya dengan NU (Nahdatul Ulama) karena dia mengakui sudah akrab dengan KH. Abdurachman Wahid yang notabene legendaris tokoh NU.

Horta mengatakan mantan Presiden RI yang akrab disapa Gus Dur itu merupakan teman dekatnya sejak lama.

Putri mantan Ketua PBNU itu, Alissa Wahid, yang hadir dalam pertemuan tersebut mengisahkan soal kedekatan antara ayahnya dengan Horta.

Menurutnya, masyarakat Timor Timur sudah mengenal ayahnya sebelum Abdurachman Wahid menjadi Presiden RI ke-4.

"Masyarakat disana sudah mengenal Gus Dur sebelum menjadi presiden RI. Beliau sudah berbicara soal kesejahteraan masyarakat disana," kata Alissa Wahid.

Yahya Cholil dan Ramos Horta membahas soal rencana kerjasama PBNU dengan Timor-Leste membangun kegiatan keagamaan dan kemanusiaan di negara yang berbatasan dengan NTT itu.

"Beliau (Horta) menyambut baik," kata sang Ketua PBNU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun