Suriname yang terletak di Amerika Selatan ini sama-sama wilayah kolonial Belanda seperti Indonesia yang memiliki sejarah panjang.
Banyaknya orang Indonesia di Australia dapat dimaklumi. Awal mula kedatangan orang-orang Indonesia ke Negara Kangguru itu adalah pada tahun 1900-an.
Para pelaut Bugis banyak yang berlayar dengan menggunakan perahu Pinisi ke Australia. Sejak itu pelayaran itu dilakukan secara rutin.
Sebelum itu, nenek moyang kita juga banyak yang melakukan penjelajahan di sepanjang pantai benua Kangguru itu. Tidak heran, karena letak geografis Australia berdekatan dengan Indonesia.
Di masa kini, banyak orang Indonesia ke Australia selain untuk bekerja juga untuk menempuh pendidikan.
Ada sekitar 1,4 juta orang Indonesia di Arab Saudi. Tidak heran, karena Indonesia dan Arab Saudi memiliki hubungan kesamaan yaitu beragama Islam yang taat. Mereka ke sana selain untuk bekerja juga untuk berniaga.
Di Suriname ada sekitar 15 persen penduduknya orang-orang Indonesia dengan mayoritas berasal dari Jawa.
Keberadaan orang-orang Jawa di negara Amerika Selatan itu berawal dari didatangkan nya sekitar 33.000 penduduk Jawa ke Suriname untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan milik orang Belanda di sana.
Dihapuskan nya sistem perbudakan di dunia pada tahun 1863 membuat perkebunan-perkebunan Belanda di Suriname menjadi terlantar.
Belanda juga melihat penduduk Jawa sangat miskin dan adanya bencana letusan gunung berapi. Itulah cikal bakal Belanda membawa 33.000 penduduk ke Suriname.
Setelah Belanda kalah dari Jepang pada Perang Dunia ke II hanya sedikit orang Jawa yang kembali ke tanah air. Kebanyakan dari mereka memilih tetap di sana.