Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Angin Segar, Mendekati 17-an Pengrajin Kok Rumahan Dibanjiri Pesanan

17 Juli 2022   09:04 Diperbarui: 17 Juli 2022   09:16 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengrajin kok (antara.foto)


Tak pelak tinggal satu bulan lagi Indonesia akan merayakan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke 77.

Banyak aktivitas untuk merayakan hari bersejarah itu. Selain pidato kenegaraan Presiden RI dan pidato setingkat propinsi atau kabupaten/kotamadya, 17 Agustusan juga dimeriahkan oleh berbagai lomba.

Seperti balap karung, makan kerupuk, panjat pinang, termasuk di antaranya pertandingan bulutangkis.

Melansir Kompas.tv, ada sejumlah pengrajin kok yang kecipratan rejeki sehubungan tibanya 17 Agustusan ini.

Lukman, seorang pengrajin kok rumahan di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengakui pesanan kok kepadanya meningkat tajam sejak beberapa pekan terakhir, tidak seperti biasanya.

Hal tersebut dikarenakan banyak warga yang akan menggelar ajang bulutangkis untuk memeriahkan 17 Agustusan di daerahnya masing-masing.

Dalam sepekan terakhir, Lukman dkk mengakui dia menerima lebih dari 8 karton kok (berisi 50-60 kok per karton nya).

Pemesan bukan saja dari daerah Malang dan sekitarnya, bahkan dari kota-kota lainnya dan luar Pulau Jawa seperti Jakarta, Kalimantan, Bali, Lombok, dan Makassar.

Bulutangkis memang sudah menjadi olahraga "tradisional". Bahkan ada pameo bahwa orang dari luar negeri hanya mengenal Indonesia dari Bali dan bulutangkis nya.

Jadi tak heran jika olahraga tepak bulu ini juga turut memeriahkan HUT Proklamasi antar kampung, dan sebagainya.

Ditanyakan kendala untuk memenuhi banjir pesanan itu, Lukman mengatakan soal minimnya tenaga kerja. Sedangkan bulu angsa impor sebagai bahan baku utama cukup memenuhi.

Selain Lukman, ada sejumlah pengrajin kok rumahan lainnya di kawasan Singosari itu.

Peningkatan pesanan dalam beberapa pekan terakhir mencapai angka yang signifikan yaitu 85 persen.

Hal tersebut cukup berbeda ketimbang dua tahun terakhir yang sepi. Dapat dimaklumi karena pemerintah memberlakukan aturan prokes yang ketat terkait Pandemi Covid-19.

Setelah pelonggaran prokes pesanan meningkat lagi. Dalam sepekan bisa menerima order 8 karton.

Kendati sibuk, mereka mengatakan dalam beberapa bulan terakhir harga bulu angsa, bahan baku utama kok, sempat naik karena langka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun