"Saya tidak khawatir pada penampilan saya, saya mencapai perempatfinal itu sudah lebih baik bagi saya," kata Akane Yamaguchi, pebulutangkis asal Jepang.
Ajaibnya, peringkat satu dunia itu justru dua kali berturut-turut dipecundangi oleh pebulutangkis asal Indonesia Gregoria Mariska Tunjung.
Di Malaysia Open 2022, Gregoria Mariska Tunjung membuat kejutan dengan menyingkirkan unggulan pertama Akane Yamaguchi di babak pertama dengan skor 21-14 dan 21-14 pada laga yang digelar Selasa (28/6/2022) di Axiata Arena, Kuala Lumpur.
Bertempat yang sama, tur Malaysia dilanjutkan dengan Daihatsu Perodua Malaysia Masters 2022.
Uniknya, Akane kembali bertemu dengan Gregoria, kali ini di perempatfinal.
Pemain kelahiran Kabupaten Wonogiri, 11 Agustus 1999 (22) Jorji kembali membuat Akane keok dengan skor 25-23, 15-21, dan 21-10, Jum'at (8/7/2022) dalam tempo 50 menit.
"Saya memenangkan gim kedua. Saya tidak kalah dengan lawan yang lemah. Saya harus akui dia (Gregoria) lebih baik dari saya," kata Akane soal kekalahan untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
Ditanya tentang penampilannya yang menurun menjelang Kejuaraan Dunia yang digelar di negaranya itu, dia mengatakan Kejuaraan Dunia sejauh ini adalah ajang terbesar. Semua perhatiannya tertuju ke sana.
Sebelumnya, di Thailand Open dan Indonesia Open, juara All England itu juga tersingkir di perempatfinal.
"Saya ingin menikmati permainan saya di sana (Kejuaraan Dunia 2022)" kata pemain kelahiran Prefektur Fukui, Jepang, 6 Juni 1997 itu.
Gregoria terhenti di semifinalÂ
Jorji sendiri akhirnya harus terhenti di semifinal Perodua Malaysia Masters 2022 setelah pada laga yang digelar Sabtu (9/7/2022) harus mengakui keunggulan An Se-yong dengan tiga gim 18-21, 21-13, dan 8-21.
Tentang kekalahannya itu, Gregoria (peringkat 31 dunia) itu merasa bersyukur karena sudah lama sekali dia bahkan harus terhenti di babak pertama atau kedua di suatu turnamen.
Pencapaian hingga semifinal di turnamen Super BWF 500 memang prestasi terbaiknya saat ini setelah bertahun-tahun lamanya.
Namun Gregoria mengatakan bahwa dia belum puas dengan apa yang sudah didapatkannya itu.
"Tidak apa-apa, saya tidak puas dengan penampilan saya terutama di gim ketiga. Saya harus ambil pelajaran dari semua ini," kata Gregoria.
Gregoria menambahkan dia harus mulai dari nol dan mencoba mempertahankan pola yang nyaman dalam setiap laga selanjutnya.
Sejujurnya, Gregoria bermain lebih baik dengan "Si Bocah Ajaib" An Se-yong ketimbang pertemuan terakhirnya pada Maret lalu di All England.
Kalah di gim pertama, Jorji bangkit di gim kedua. Tapi di gim ketiga Jorji kurang konsisten melayani permainan peringkat empat dunia itu sehingga ketinggalan jauh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI