Jika ditambah 2 peringkat lagi, Apri/Fadia bahkan mengalahkan peringkat 11 dan 12 asal Korsel, Jeong Na-eun/Kim Hye-jong dan Chang Ye-na/Kim Hye-rin.
"Ada udang dibalik dibalik batu". Demikian pula ada sosok Eng Hian yang melahirkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang prestasi puncaknya bukan main-main, emas Olimpiade Tokyo 2020.
Setelah Greysia Polii gantung raket, Eng Hian menemukan Siti Fadia Ramadhanti sebagai kekuatan baru ganda putri dunia.
Siapakah Siti Fadia Ramadhanti?
Kelahiran Bogor, Jawa Barat, 16 Nopember 2000 (21) itu sebelumnya berpasangan dengan Ribka Sugiarto di ganda putri yang menjadi "nomor dua" setelah Greysia/Apri.
Sejumlah prestasi dicatatkan Fadia di nomor ganda putri baik perorangan maupun beregu di kancah Asia Tenggara, Asia, dan dunia di kategori junior.
Berpasangan dengan Ribka Sugiarto, Fadia menjuarai Indonesia Masters 2019.
Di ganda campuran, berpasangan dengan Rehan Naufal Kusharjanto, Fadia menjuarai Indonesia International Challenge 2017.
Tahun 2017 tercatat di dalam "kamus" Fadia sebagai tahun dimana dia mulai dipanggil PBSI untuk pelatnas Cipayung.
Bergabung dengan PB Djarum sejak 2014, Fadia kecil sudah mulai menggemari olahraga tepak bulu pada usianya yang ke 8.
Tak pelak selain mendapat pujian dari berbagai pihak, Apriyani/Fadia juga mendapatkan apresiasi dari orang nomor satu di Republik ini.