Bergabung dengan Qatar SC musim lalu, Khuwailid bersaing dengan para pemain lainnya di Qatar SC seperti Javi Martnez, mantan pemain Timnas Spanyol dan Bayern Munchen.Â
Martinez menjadi salah satu skuat yang mengantarkan Tim Matador juara Piala Dunia 2010.
Juga turut mengantarkan Die Roten meraih 24 trofi dalam 9 musim.Â
Liga Qatar tentunya jauh lebih berkualitas dari Liga Indonesia. Liga Qatar selevel dengan liga-liga terbaik Asia lainnya seperti yang sudah disebutkan di atas.Â
Qatar SC finis di peringkat ke 9 musim lalu.Â
Dapat disimpulkan mengapa Shin Tae-yong layak mencoba Khuwailid bermain menjadi skuadnya.Â
Selain masih berusia muda (22 tahun), dimana Shin dapat sekalian mempersiapkan sekaligus menabung satu asetnya lagi untuk masa depan Garuda.Â
Selain itu Khuwailid berpengalaman main di salah satu liga terbaik Asia yang mana kebanyakan pemain Indonesia lainnya bermain di liga domestik.Â
Yang lain, Khuwailid berhasil menembus tim utama klub kasta tertinggi Liga Qatar.Â
Memang saat ini PSSI sudah menaturalisasi tiga pemain berdarah Indonesia yang beratmosfer Eropa, tak ada salahnya Shin Tae-yong mencoba Khuwailid Mustafa.Â
Di Piala Asia 2023 Shin Tae-yong dapat menjadikan Khuwailid partner lainnya dalam pola yang dipilih Shin. Apakah 3-4-3 atau 5-4-1 dan sebagainya.Â