"Saat mulai melatih di Indonesia banyak yang bertanya-tanya kenapa tidak menerima tawaran yang lebih baik. Saya katakan saya butuh tantangan," kata Shin Tae-yong.
Usai mengantarkan Timnas Indonesia ke Piala Asia 2023, Si Rubah (julukan Shin Tae-yong) diwawancara media Korea Selatan, negaranya Shin Tae-yong.
Media yang dimaksud, Newsis, mengajukan beberapa pertanyaan kepada pria berusia 51 tahun itu.
"Apa maknanya bagi karier Anda membidani Timnas Garuda?" tanya Newsis.
Pria kelahiran Yeongdeok itu mengatakan bahwa dirinya sudah punya banyak pengalaman menangani Timnas negaranya di antaranya di Piala Dunia 2018 Rusia dan Olimpiade Rio de Janeiro 2016, oleh karenanya dia ingin mempunyai tantangan baru.
Dan itu didapatkannya dengan menjadi pelatih di Indonesia.
Ksatria Taeguk (julukan Timnas Korea Selatan) membuat kejutan dengan mengalahkan juara bertahan Jerman dengan skor 2-0 di babak penyisihan Piala Dunia 2018.
Bagi der panser (julukan Timnas Jerman) peristiwa itu menjadi sejarah terkelam persepakbolaan mereka. Pada saat itu Jerman menjadi juru kunci grup. Sedangkan Korea Selatan berada di posisi ketiga klasemen akhir grup.
Pada saat itu pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-min menjadi salah satu anak didik Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong tertarik menangani Timnas Indonesia kendati banyak pihak yang meragukan keputusan yang diambilnya. Namun Si Rubah tak ambil pusing.