Kita tahu, di Olimpiade Tokyo 2020 lalu ada kejutan di nomor tunggal putra dimana Kevin Gordon asal Guatemala membuat sejarah untuk pertama kalinya pebulutangkis asal Amerika menembus babak semifinal Olimpiade.
Namun ada sosok asal Indonesia dibalik keberhasilannya itu. Pelatihnya adalah Muamar Khadafi yang berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah.
Faizal mulai mengenal olahraga yang sangat populer di Indonesia itu sejak usianya 8 tahun dengan bergabung  PB Wima Surabaya.
PB Wima yang dimaksud dikenal melahirkan atlet-atlet seperti Sony Dwi Kuncoro yang merebut medali perunggu tunggal putra Olimpiade Athena 2004 dan Hendrawan.
Siapa yang tak kenal Hendrawan? Pahlawan bulutangkis dari Nusantara.
Karena kemampuannya bermain tepak bulu, Faizal "pindah kasta" ke klub yang lebih legendaris yaitu PB Djarum. Faizal digembleng selama 2 tahun di klub yang sudah banyak menghasilkan para pebulutangkis elit dunia dari Indonesia itu.
Namanya memang "tenggelam" di antara para jagoan bulutangkis Indonesia lainnya.Â
Sejumlah turnamen di tanah air pernah diikutinya seperti apa yang dikisahkannya.
"Ketika di PB Djarum saya mengikuti ajang nasional remaja di Surabaya, Tegal, Bandung, dan Jakarta," katanya.
Usai gantung raket sebagai pemain, Faizal memutuskan untuk meneruskan kariernya di dunia tepak bulu dengan menjadi pelatih.
Namanya dikenal sampai ke Malaysia. Oleh karenanya dia ditawari menjadi pelatih di Michael's Badminton Academy di Selangor, Negeri Jiran.