Alexander Polking dan Shin Tae-yong (sindonews.com)
"Menghadapi tim-tim Asia Polking harus berpikir lebih banyak. Bukan tidak mungkin dia didepak tahun depan sebelum habis kontrak," kata Piyapong Pewon yang dimuat di laman media Vietnam, soha.vn.
Piyapong Pewon yang dimaksud adalah salah seorang pemain legendaris Timnas Thailand. Memperkuat tim yang berjuluk The War Elephant itu (1981-1997) Piyapong mencetak lebih dari 70 gol tak kurang dari 100 kali penampilannya di berbagai turnamen.
Sedangkan Polking yang disebut pria berusia 62 tahun itu adalah Alexander Polking, pelatih Timnas Thailand saat ini.
Seperti diketahui Thailand menjadi salah satu dari 11 tim yang lolos ke putaran final Piala Asia tahun depan hasil dari perasan Kualifikasi Piala Asia 2023 yang baru saja berakhir.
Thailand dinilai tidak greget oleh banyak kalangan. Mereka hanya menang dua kali atas tim-tim semenjana di grupnya yaitu Srilangka dan Maladewa. Tapi Gajah Perang takluk 0-2 dari Uzbekistan.
Gajah Perang menjadi salah satu dari 5 runner-up terbaik yang berhak mendapatkan tiket ke Piala Asia. Mereka mendapatkan poin 6 dengan rentang gol 3 (5-2). Keempat runner-up terbaik.
Sedangkan Timnas Indonesia tampil menggigit dengan menjadi runner-up kedua terbaik dengan selisih gol 7 (9-2).
Ya, Piyapong mengatakan ketika menghadapi tim-tim besar Asia maka ini akan menjadi masalah besar.Â
Piyapong menilai persepakbolaan negaranya berjalan lambat, disaat perkembangan sepakbola negara Asia lainnya berkembang jauh. Termasuk Indonesia.
Menurutnya Polking kudu bisa mendongkrak performa timnas negaranya jika tetap ingin bertahan di kursi kepelatihan. Jika tidak, Polking akan langsung dipecat.
Garuda (julukan Timnas Indonesia) dibawah juru taktik Shin Tae-yong salah satu tim yang mengalami kemajuan yang jauh seperti apa yang dimaksudkan Piyapong tersebut.
Secara tak terduga, "Kuda Hitam" Indonesia menundukkan Kuwait dengan skor 2-1 di Grup A Kualifikasi dan memporak-porandakan Nepal dengan skor mencolok 7-0.
Garuda hanya kalah tipis 0-1 dari Yordania.
Garuda memang pernah mencicipi panggung tertinggi benua kuning itu 15 tahun yang lalu yaitu pada edisi 2007.Â
Namun pada saat itu, Indonesia bersama Thailand, Malaysia, dan Vietnam mendapatkan "tiket gratisan" sebagai tuan rumah.
Terakhir kali Garuda lolos ke Piala Asia lewat "perjuangan" adalah pada tahun 2004 atau 19 tahun yang lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H