Raffles menyebutkan candi itu "Borobudur", kemungkinan berasal dari nama desa dimana candi Borobudur berada yaitu desa Boro.
Orang Inggris itu menduga jika kata Budur itu untuk menyebutkan Buddha dalam aksen penduduk sekitar.
Namun para arkeolog berpendapat kata Budur itu berasal dari kata budhara yang artinya gunung. Yang mana di sekitar candi Borobudur itu memang berpanorama gunung yang indah.
Tak kalah misteriusnya tentang kondisi di sekitar Candi Borobudur ini.Â
Para arkeolog menemukan dalam penelitiannya bahwa kondisi di sekeliling Candi Borobudur itu adalah berupa danau atau Danau Purba.
Oleh karena banyaknya bencana alam yang terjadi di sekitar Danau Purba itu ditambah lagi dengan letusan gunung berapi, maka Raja Medang Mpu Sendok memindahkan ibukota pemerintahan yang didirikan oleh Syailendra itu dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Semula ada yang menduga alasan pemindahan itu karena adanya perluasan wilayah kerajaan atau sikap politik pada waktu itu.
Para arkeolog menemukan berdasarkan sejumlah penelitian perpindahan itu dikarenakan adanya sejumlah bencana alam yang mengganggu.
Seperti banjir, longsor, letusan gunung berapi, dan gempa bumi.
Dengan sendirinya candi megah itu pun ditinggalkan para penguasa "sendirian".
Belum lagi Danau Purba di sekeliling Candi Borobudur sangat berpotensi mengakibatkan gerakan sesar.