Sempat menjadi pemain di Saribumi Yogyakarta dan Mercu Buana Medan.
Selepas gantung sepatu, Janur meneruskan profesinya menjadi pelatih, yang paling lama di Persib Bandung. Bahkan mengantarkan klub yang berjuluk Maung Bandung itu juara kompetisi tertinggi pada tahun 2014, dan Juara Piala Presiden 2015.
Pada 15 Juli 2017 Djadjang Nurdjaman mengundurkan diri sebagai pelatih Persib karena penampilan Persib yang melempem di Liga 1 sesaat setelah menyelesaikan pekan ke 15 musim 2017.
Setelah di Persib, Janur menjadi pelatih di Sriwijaya FC, Persebaya Surabaya, dan Barito Putera.
Djadjang Nurdjaman gagal membuat Barito Putera bersinar di Liga 1 2021/2022.
Oleh karenanya dia hengkang dari klub yang bermarkas di Banjarmasin, Kalimantan Selatan itu.
Barito Putera hanya beruntung tidak degradasi. Ketika hanya finis "pas garis" di posisi ke 15 2021/2022.
Kini Djadjang Nurdjaman dikabarkan kembali ke "habitatnya" di wilayah Sunda, menjadi pelatih Persikabo 1973, klub yang bermarkas di Kota Hujan Bogor, Jawa Barat.
Ditemui di Lapangan Pakansari usai memimpin latihan Persikabo, Jum'at (20/5/2022), Janur mengatakan mempunyai target membawa tim kesayangan masyarakat Bogor berbicara lebih banyak di kompetisi kasta tertinggi.
Di musim lalu, hasil kurang memuaskan diraih Laskar Pajajaran dengan hanya finis di peringkat ke 10 Liga 1 2021/2022.
Janur menyadari kekuatan skuat Persikabo sudah banyak berubah ketimbang musim lalu. Ditambah lagi adanya punggawa anyar yang berasal dari Brasil yang sudah bergabung yaitu Gustavo Tocantins dan Renan Sgaria Farias.