Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Bersejarah, BSD City Peluncuran Pertama Kalinya Kendaraan Otonom, Bagian dari 4.0

22 Mei 2022   10:05 Diperbarui: 22 Mei 2022   10:06 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Autonomous Vehicle pertama meluncur di BSD City (m.medcom.id)


Manusia tidak diam saja. Realitanya teknologi di segala bidang kehidupan terus mengalami perubahan, bukannya mundur, namun terus mengalami perbaikan demi semakin memudahkan pekerjaan.

Pada saat ini kita sering mendengar apa yang disebut dengan Revolusi Industri 4.0.

Membingungkan?

Mengapa ada kata "Revolusi Industri" dan apa pula yang dimaksudkan dengan "4.0" itu?

Huruf "4.0" bukanlah sembarangan.

Itu adalah bagian dari kemajuan teknologi yang ditandai dengan penemuan-penemuan tertentu yang canggih dan mencengangkan pada masanya.

Sebelum 4.0, merunut ke belakang ada 3.0, 2.0, dan 1.0 yang dicantumkan kata Revolusi Industri di depannya.

Revolusi Industri 1.0 yang dimulai di Inggris dan menyebar ke negara-negara Eropa, Amerika, dan seluruh dunia adalah ditemukannya sistem pertanian yang menggantikan tenaga manusia dan hewan.

Sebelum itu dalam hal membajak sawah misalnya, manusia menggunakan kerbau. Atau kuda untuk membawa hasil-hasil pertanian.

Revolusi 2.0 yang dimulai pada abad ke 20 ditandai dengan ditemukannya tenaga uap kemudian juga tenaga listrik.

Revolusi Industri 3.0 ditandai dengan ditemukannya komputer, internet, dan robot yang dapat berpikir sendiri layaknya otak manusia bahkan lebih pintar.

Tentunya dengan ditemukannya internet ini kerja manusia bertambah menjadi lebih mudah dan cepat.

Sedangkan yang sekarang, Revolusi 4.0 ditandai dengan robot yang lebih canggih lagi yang bahkan dapat menggantikan tenaga manusia.

Juga ditandai dengan adanya mobil atau kendaraan yang dapat berjalan sendiri kendati pun tidak ada pengemudinya.

Elon Musk, yang digadang-gadang sebagai salah satu orang terkaya di dunia, adalah pelopor pembuatan kendaraan otonom ini. 

Seperti diberitakan, belum lama ini Elon Musk berkunjung ke Indonesia dan mengadakan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Amerika Serikat dalam kunjungan orang nomor satu Indonesia itu ke Negeri Paman Sam.

Mobil otonom baru diujicoba di Amerika Serikat dan Eropa.

Hal tersebut dikarenakan mobil ini dalam pengoperasiannya memerlukan deteksi tertentu untuk kendaraan dapat melihat kondisi sekitarnya.

Mobil dapat melihat rambu-rambu jalan, rintangan-rintangan, atau kendaraan-kendaraan lain yang ada di depannya supaya tidak nabrak-nabrak.

Untuk itu diperlukan GPS, sinar laser, radar, dan penglihatan komputer.

Mencengangkan bukan?

Kendaraan dapat berjalan sendiri kendati tidak ada pengemudinya, bagaimana kalau nabrak-nabrak?

Sudah ada di Indonesia?

Sejumlah media, Sabtu (21/5/2022), memberitakan Indonesia mencatat sejarah, pertama kalinya meluncurnya Autonomous Vehicle ini.

Adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang "mengklik tombol" meluncurkan mobil otonom ini untuk pertama kalinya, yaitu di BSD (Bumi Serpong Damai) City, Tangerang.

Dalam kata sambutannya, Budi Karya Sumadi mengatakan penggunaan Autonomous Vehicle ini membutuhkan peraturannya sendiri.

Ya, kendati masih terbatas, namun perlu aturan sendiri.

Karena perlu GPS di sejumlah titik-titik tertentu, diperlukan sensor yang sangat sensitif.

"Mudah-mudahan peraturan ini selesai tahun ini," kata Budi tentang peraturan itu, Jum'at (20/5/2022).

Lebih lanjut Budi mengatakan perkembangan industri otomotif ini sangat pesat, terutamanya untuk Autonomous Vehicle ini diperlukan dukungan dari pemerintah.

Nantinya mobil ini juga akan dioperasikan di IKN (Ibu Kota Nusantara).

Jangan ketinggalan zaman, mobil otonom tentunya ramah lingkungan, supir dapat "istirahat" tanpa nyetir. 

Akan menguntungkan dan mempermudah masyarakat. Seperti layaknya sifat dari penemuan teknologi baru adalah bertujuan mempermudah dan memperbaiki.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, mengatakan dia sangat mendukung hadirnya Autonomous Vehicle ini di daerahnya.

"Saya mencoba pertama kalinya mobil otonom ini tadi. Kecepatannya 20 km/jam. Aman tidak terlalu cepat," kata Ahmed Zaki.

Dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, kendaraan otonom ini baru bisa dioperasikan di jalan umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun