Mampukah Indonesia mendapatkan hadiah hiburan medali perunggu dari cabang sepakbola?
Setelah kalah 0-1 dari Thailand pada laga yang digelar di Stadion Thien Truong, Kamis (19/5/2022) itulah realita.Â
Thailand selalu menjadi monster bagi Timnas Indonesia, termasuk di SEA Games.
Termasuk yang terbaru dimana Indonesia U-23 dipastikan memperpanjang puasa gelar medali emas, sepanjang sejarahnya, sejak SEA Games 1977 Thailand memenangkan 15 kali pertemuan dengan Indonesia, 7 kali kalah (3 di antaranya lewat adu penalti), dan 2 imbang.
Nampaknya untuk mewujudkan mimpi mengkudeta Thailand sebagai "Raja Asia Tenggara" masih perlu pembenahan lebih jauh.
Di perebutan medali perunggu, Timnas Indonesia U-23 diragukan karena kondisi yang sedang pincang.
Tiga pemain Indonesia andalan dipastikan tidak dapat turun pada harinya, Minggu (22/5/2022) pukul 16.00.
Itu disebabkan karena mereka, Firza Andika, Ricky Kambuaya, dan Rachmat Irianto tersulut emosi dan terkena kartu merah pada semifinal melawan Thailand.
Alfeanda Dewangga dan Egy Maulana Vikri juga disangsikan tidak dapat turun lantaran dilanda badai cedera.
Egy Maulana Vikri, pemain FK Senica sejatinya salah satu pemain yang paling diandalkan di Timnas, namun seperti apa yang kita lihat di layar kaca, Egy tidak dapat melanjutkan pertandingan karena cedera usai membuka peluang gol.
Sebelumnya bek Ipswich Town Elkan Baggott juga sudah hampir dipastikan tidak akan memperkuat Timnas Indonesia di SEA Games 2021 Vietnam ini.
Padahal Shin Tae-yong hanya membawa 19 pemainnya ke negaranya Paman Ho tersebut.
"Jujur saya ragu apakah bisa merebut perunggu," kata Shin Tae-yong tentang perjumpaan dengan Harimau Muda.
Laga itu sendiri akan digelar di Stadion My Dinh, Hanoi. Yang mendahului laga final pada pukul 19.00 WIB Thailand Vs Vietnam.
Tentunya dengan kekuatan yang ada, Shin Tae-yong dan para punggawa Garuda Muda jangan memberikan kekecewaan kepada bangsa Indonesia.
Garuda U-23 harus memberikan yang terbaik.
Sejatinya Indonesia dan Malaysia memang kurang diunggulkan untuk membawa pulang medali emas ketimbang Vietnam dan Thailand. Dilihat dari segi rangking yang lebih baik.
Oleh karenanya pertemuan Derby Melayu antara Indonesia melawan Malaysia boleh dikatakan sebagai pertemuan yang ideal.
Indonesia dan Malaysia sama-sama mempunyai mimpi buruk di antara keduanya.
Hasil head to head nya pun berimbang.
Dari 12 kali pertemuan sejak tahun 2004 Indonesia dan Malaysia sama-sama mencatat 5 kali kemenangan dan 2 seri.
Begitu pun dalam Derby Melayu di Piala AFF. Indonesia dan Malaysia sama-sama mencatat 3 kali kemenangan dari 6 pertemuan.
Jika dilihat dari 5 pertemuan terakhir, Malaysia lebih unggul dari Indonesia.
Dua kali Indonesia kalah dari Malaysia di leg pertama dan kedua Kualifikasi zona Asia Piala Dunia 2022 masing-masing dengan skor 0-2 dan 2-3.
Merunut ke belakangnya Indonesia menang dua kali. Keduanya di laga ujicoba yaitu dengan skor 3-0 dan 2-0.
Dan pada Piala AFF 2012 Malaysia menang 2-0.
Sayangnya dalam pertemuan nanti kondisi Indonesia sedang pincang.
Banyak punggawa Indonesia yang diragukan bisa tampil karena cedera dan yang pasti Ricky Kambuaya, Firza Andika, dan Rachmat Irianto tidak bisa karena diganjar kartu merah saat berlaga melawan Thailand.
Malaysia sendiri kalah dari Vietnam di semifinal dengan skor 0-1 di Stadion Viet Tri Phu Tho.
Apakah kini Indonesia kalah lagi, atau mampu memberikan perlawanan dengan kekuatan yang ada?
Kita nantikan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H