Tim putri bulutangkis Indonesia memperpanjang puasa gelar di nomor beregu SEA Games.
Pada final yang digelar di Bac Gymnasium, Rabu (18/5/2022) Srikandi Indonesia kalah 0-3 dari Thailand.
Kekalahan Indonesia dimulai dari Putri Kusuma Wardani yang dipasang sebagai tunggal pertama. Putri KW gagal mengatasi permainan Pornpawee Chochuwong dan harus kalah dengan dua gim, 16-21 dan 20-22.
Ganda Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang turun di partai kedua gagal dalam upayanya mencuri kemenangan karena dikalahkan peringkat empat dunia Rawinda Prajongjai/Jongkolphan Kititharakul juga dengan dua gim, 16-21 dan 12-21.
Di partai ketiga Stephanie Widjaja gagal memperpanjang nafas Indonesia setelah kalah juga, dari Supanida Katethong dengan dua gim juga, 14-21 dan 8-21.
Dengan kemenangan itu Thailand kembali merajai nomor beregu putri SEA Games dengan merebut medali emas. Indonesia harus puas dengan medali perak.
Terakhir kali tim putri Indonesia meraih medali emas di perhelatan bangsa-bangsa Asia Tenggara ini adalah pada tahun 2007 yang digelar di Thailand.
Juara Spain Masters 2021 Putri KW tak dapat menyembunyikan kesedihannya usai laga saat pemain berusia 19 tahun itu ditanyakan wartawan soal laga yang baru dijalaninya.
Sempat ditenangkan tim PBSI pemain PB Exist Jakarta itu kembali menemui para wartawan untuk menjawab pertanyaan.
Juara Bangladesh International 2021 itu mengatakan dia cukup surprise karena tak menyangka dia dipasang sebagai tunggal pertama sebagai bagian strategi tim pelatih.
Menurutnya dia sudah lebih siap menghadapi Supanida Katethong (tunggal kedua) daripada melawan Pornpawee (peringkat ke 10 dunia) yang lebih berpengalaman.
"Sedih pastinya. Di poin-poin akhir saya ingin cepat-cepat mematikan bola, sedih tidak bisa menyumbangkan poin" katanya.
Dalam pertemuan terakhirnya dengan Pornpawee, Putri KW yang kini berperingkat 55 dunia itu kalah di Kejuaraan Beregu Bulutangkis Asia (BATC) 2022 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Putri KW adalah pemain kelahiran Tangerang, 20 Juli 2002.
Pada tahun lalu dia menyabet tiga gelar turnamen internasional. Selain Spain Masters dan Bangladesh International seperti yang disebutkan di atas, Putri KW juga juara di Czech Open.
Tunggal putri terbaik Indonesia Gregoria Mariska Tunjung (peringkat 30 dunia) tidak dimainkan di final.Â
Kemungkinan tim PBSI khawatir pada penampilan buruk Gregoria, pemain kelahiran Kabupaten Wonogiri, 11 Agustus 1999.
Di semifinal melawan tuan rumah Vietnam, Gregoria Mariska Tunjung kalah dari Nguyen Thuy Linh dengan tiga gim, 21-14, 17-21, dan 16-21 yang membuat skor kemenangan Indonesia atas Vietnam menjadi 3-1.
Tim putra gagal mempertahankan medali emas yang diraih SEA Games edisi lalu, setelah kalah dari Thailand dengan skor 2-3 di semifinal. Dan harus puas dengan medali perunggu.
Sesudah beregu ini, para pemain (Indonesia) akan berjuang memperebutkan medali di nomor perorangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H