Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Hadapi Thailand di Final, Tim Putri Andalkan Ganda, Saatnya Akhiri Paceklik Emas

18 Mei 2022   06:44 Diperbarui: 18 Mei 2022   06:59 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gregoria Mariska Tunjung (indosport.com)

Tunggal ketiga Indonesia Bobby Setiadi gagal menaklukkan lawannya Panitchaphon Teeraratsakul di partai kelima semifinal SEA Games 2021 Vietnam.

Sehingga dengan demikian, tim putra bulutangkis Indonesia gagal ke final untuk merebut medali emas. Indonesia ditaklukkan Thailand dengan 2-3.

Seperti yang diprediksi Indonesia memang jago di sektor ganda putra karena menurunkan dua ganda putra yang sedang bersinar yaitu Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Dari dua ganda putra itulah Indonesia merebut dua angka di atas dari skor kekalahan 2-3 itu.

Pada laga yang digelar di Bac Giang Gymnasium, Hanoi, Selasa (17/5/2022) itu kekalahan Indonesia diawali dari tunggal pertama Chico Aura Dwi Wardoyo yang kalah dari Kunlavut Vitidsarn dengan skor 14-21 dan 14-21.

Pramudya/Yeremia menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah menang atas Nanthakarn Yordphaisong/Chaloempon Charoenkitamorn dengan tiga gim, 21-14, 12-21, dan 21-16 

Tunggal kedua Christian Hadinata kalah dari Sitthikom Thammasin dengan dua gim 11-21 dan 12-21 sehingga Thailand memimpin 2-1.

Kedudukan menjadi sama 2-2 setelah Leo/Daniel menang atas Pakkapon Teeraratsakul/Peeratchai Sukphun dengan dengan dua gim 21-8 dan 21-13.

Dengan hasil itu Thailand akan berhadapan dengan Malaysia untuk memperebutkan medali emas yang di saat bersamaan negeri Jiran menang 3-2 atas Singapura di semifinal.

Sedangkan Indonesia akan memperebutkan medali perunggu dengan Singapura.

Sementara itu, tim bulutangkis putri Indonesia di hari yang sama menang atas tuan rumah Vietnam di semifinal dengan skor 3-1 sehingga Gregoria Mariska Tunjung dkk melangkah ke final.

Secara mengejutkan peringkat 25 dunia Gregoria Mariska Tunjung ditundukkan tunggal pertama Vietnam dengan tiga gim 21-14, 17-21, dan 16-21 dari Nguyen Thuy Linh.

Pada awalnya Gregoria mampu membuat pontang-panting lawannya namun di gim kedua dan ketiga Thuy Linh mampu bangkit, dan Gregoria sendiri serasa tak percaya mengapa tidak bisa keluar dari tekanan.

"Karena perjumpaan pertama, nampaknya dia (Truy Linh) membaca dulu pola permainan saya. Di gim selanjutnya Truy Linh menunggu saya melakukan kesalahan. Menyesal sekali kenapa mental saya seperti ini," kata gadis kelahiran Kabupaten Wonogiri, 11 Agustus 1999 (22) itu.

Tiga angka kemudian direbut oleh Indonesia lewat ganda Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, tunggal Putri Kusuma Wardani, dan ganda Ribka Sugiarto/Valencia Dwijayanti Gani.

Gregoria dkk akan memperebutkan medali emas di final dengan Thailand yang mana tim Gajah Perang itu mengalahkan Singapura dengan 3-0 di semifinal.

Sementara itu Rionny Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, mengatakan menghadapi Thailand di final yang digelar Rabu (18/5/2022) tim putri akan mengandalkan sektor ganda untuk merebut angka.

Seperti diketahui, negeri Gajah Perang itu mempunyai tunggal putri yang sangat kuat di antaranya adalah Ratchanok Intanon dan Busanan Ongbamrungphan.

"Mereka (Thailand) lebih berpengalaman. Oleh karenanya kami akan mengoptimalkan nomor ganda. Melawan Thailand bisa bermain lepas ketimbang melawan Vietnam," kata Rionny.

Ganda putri Indonesia mempunyai pemain yang bereputasi di antaranya Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Ribka Sugiarto/Febby.

Dalam satu setengah dekade Thailand memang menjadi raja di nomor putri di SEA Games ini. Sedangkan putri Indonesia sudah lama puasa.

Terakhir kali tim putri Indonesia meraih prestasi adalah pada edisi 2007.

Inilah saatnya mengakhiri paceklik emas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun