Bilqis Prasista (republika.co.id)
Tak usah "gengsi" dengan tidak menjadi juara Grup A Piala Uber 2022.
Yang penting lolos dulu ke perempatfinal, di babak ini baru diperhitungkan lagi strategi bagaimana memenangkan laga dan melaju lagi ke babak selanjutnya.
Ya, Tim putri Indonesia akhirnya harus mengakui keunggulan Tim putri Jepang dengan skor 1-4 pada laga yang digelar di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Rabu (11/5/2022) siang WIB.
Namun strategi yang diterapkan tim pelatih Indonesia berbuah manis dan diluar dugaan.
Bilqis Prasista yang dalam dua laga sebelumnya masing-masing berhadapan dengan Perancis dan Jerman ditempatkan sebagai pemain tunggal ketiga, namun melawan tim dari negeri matahari terbit, anak dari Joko Suprianto dan Zelin Rosliana itu justru ditempatkan sebagai tunggal pertama.
Mungkin strategi ini bisa disebutkan sebagai "taktik mengalah" di partai pertama dengan perhitungan Jepang memasang peringkat terbaik dunia Akane Yamaguchi.
Dengan kalah di partai pertama maka ada kemungkinan Indonesia dapat mencuri angka di partai selanjutnya.
Bayangkan Akane Yamaguchi adalah peringkat satu dunia, sedangkan Bilqis Prasista peringkat 333 dunia.
Dunia perbulutangkisan lantas gempar. Ternyata Bilqis Prasista bahkan dapat menundukkan Akane dengan dua gim langsung, 21-19 dan 21-19.
Bilqis Prasista, pemain kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 24 Mei 2003 itu oleh sebagian orang dikenal sebagai pemain yang tenang.
Pemain PB Djarum itu tidak suka selebrasi ketika pukulannya menghasilkan poin, dia tenang saja. Tidak seperti para pebulutangkis lainnya yang suka berteriak-teriak.
Usai laga, juara Bangladesh Junior International Series 2021 itu hanya mengatakan bahwa dirinya senang bisa mengalahkan Akane.
"Tak menyangka, pasalnya dia peringkat satu dunia," kata Bilqis.
Bilqis mengatakan dia bermain lepas tanpa beban sembari diiringi keyakinan bermain dengan pemain yang berperingkat sangat jauh di atasnya semua hal bisa terjadi di atas karpet hijau.
Usai laga, Akane Yamaguchi (24) menangis tak kuasa menahan air matanya dan tak mau berbicara banyak soal kekalahannya dari pemain berperingkat di atas 300 dunia itu.
Staf Jepang dan sejumlah staf BWF terlihat mencoba menenangkan Akane.
Dengan hasil tersebut maka Jepang menjadi juara Grup A dan Indonesia runner-up.
Sebelum bertemu, tim Jepang dan Indonesia sama-sama dua kali mencatat hasil sempurna 5-0 atas Jerman dan Perancis di Grup A ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H