Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Emak-Emak Pusing, Alasan Klasik "Si Mbak" ART Tidak Balik Lagi

7 Mei 2022   11:07 Diperbarui: 8 Mei 2022   05:46 1585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


ART (beritasatu.com)

Kisah manis antara majikan dan ART nya sudah cukup sering terjadi. 

Anak-anak kecil yang biasa diurus ART terkadang manja kepada si Mbak. Di saat si Mbak pulang kampung alias mudik di momen Lebaran, si anak terkadang sedih ditinggal mbaknya.

Selama si Mbak mudik, maka tugas Rumah Tangga dilakukan oleh Nyonya Rumah sendiri. Mulai dari menyapu, mengepel, menyeterika, bersih-bersih halaman rumah, dan sebagainya.

Setelah Cuti Lebaran usai, maka beruntunglah Nyonya Rumah jika ART nya balik lagi kerja.

Tidak semuanya mulus, terkadang Nyonya Rumah dibuat terkejut karena ART nya memberitahu bahwa dia tidak akan balik lagi.

Dengan demikian, maka terpaksa Nyonya Rumah dibuat repot harus mencari lagi ART baru. Kendati akhirnya Nyonya Rumah dapat ART yang baru, tetapi itu harus repot-repot dulu.

Ketika tidak ART majikan sering pusing tujuh keliling, siapa nanti yang akan mengurus rumah. Oleh karenanya, mereka membujuk si Tati agar tidak mudik.

Namun Tati mengemukakan alasannya untuk mudik. Seperti rindu kampung halaman dan orangtua.

Atau mau dijodohkan, orangtua sakit, dan sebagainya.

Akhirnya majikan pun mengalah dan memberikan ijin mudik.

Namun setelah masa cuti Lebaran berakhir, ART tidak balik lagi dengan alasan kesehatan.

"Mereka bilang capek dan ingin istirahat di kampung," kata Siska Susanti, salah seorang ibu rumahtangga di Jakarta mengemukakan alasan ART tidak balik lagi.

Kesemua alasan yang disebutkan di atas merupakan alasan klasik yang biasa diucapkan ART untuk tidak mau balik lagi. Sebagian ada yang benar, sebagian lagi ada yang berbohong.

Detik.com memuat kisah "emak-emak" yang mengalami drama Rumah Tangga yang ART nya tidak balik lagi setelah Lebaran pada tahun lalu.

Emak-emak ini menceritakan alasan ART nya tidak balik lagi ke rumah. Ada yang mengatakan mau kerja di toko, dan sebagainya.

Emak yang satu mengatakan merasa kerepotan mencari ART yang baru. Apalagi dia sedang berbadan dua, alias hamil anaknya yang kedua.

Selain drama ditinggalkan ART, Cindy menceritakan dari sekian ART yang pernah bekerja di rumahnya ada yang pulang kampung (bukan di Hari Raya IdulFitri) dengan alasan anaknya sakit.

Tapi kemudian ART nya tidak balik lagi karena anaknya meninggal. Cindy sendiri tinggal di wilayah Cibubur Jakarta.

Padahal menurutnya, ART nya itu sudah dianggap sebagai anggota keluarga sendiri.

Dilansir dari suara.com, Dewi menceritakan dia mengambil siasat agar ART nya mau balik lagi setelah Lebaran selesai.

Selain memberikan THR dua kali lipat dari gajinya, ART nya juga diberikan tiket Kereta Api untuk mudik dan balik.

Dewi mengatakan oleh karenanya dia berhasil membuat ART nya balik lagi setelah Lebaran, sudah enam kali sampai 2021.

Dewi menceritakan banyak Emak-emak yang menahan gaji ART nya dengan alasan supaya balik lagi. Tapi menurut Dewi hal itu salah.

"Itu melanggar hak ART," katanya.

Alasan lainnya ART tidak balik lagi adalah sering kali majikan berbuat terlalu keras kepada mereka.

Si majikan terkadang seolah-olah tidak mau mengerti alasan mengapa ART nya melakukan kesalahan.

"Teman saya banyak yang bertindak keras dan menahan gaji, akhirnya mereka kabur," katanya.

Itulah sekilas drama Rumah Tangga.

Saat ini masa cuti Lebaran 2022 sudah berakhir. Apakah masih ada emak-emak yang mengeluh ART nya tidak balik lagi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun