Baju Koko mulai sering terdengar di Hari Raya IdulFitri.
Baju Koko ini memang salah satu baju Lebaran yang paling populer dan banyak dicari untuk digunakan di Hari Raya IdulFitri.
Baju Koko terutamanya dikenakan oleh pria untuk beribadah, sholat Ied dan di Hari Raya IdulFitri.
Sejumlah orang banyak yang mencari Baju Koko ini di seputar menjelang Lebaran selain baju biasa.
Dalam perkembangannya, Baju Koko yang bercorak polos biasanya dikenakan untuk ke mesjid saja. Namun tren Baju Koko kemudian berubah menjadi berwarna lain yang cocok digunakan juga untuk nongkrong-nongkrong, ke pesta, atau bahkan jalan-jalan.
Menarik disimak, dari manakah asal mula baju ini disebut dengan Koko?
Apakah ada hubungannya dengan "koko" yang merujuk kepada pria atau keturunan Cina?
Ya, seorang laki-laki Cina memang biasanya disebut dengan "koko" yang bermakna lebih senior atau "kakak laki-laki".
Jawaban dari pertanyaan itu didapatkan dari seorang sejarawan J.J. Rizal.
J.J. Rizal mengatakan jika Baju Koko itu dalam sejarahnya berasal dari Baju Tui-khim yang biasa dikenakan oleh laki-laki Tionghoa.
Baju Tui-khim itu biasanya digunakan sepadan dengan bawahannya celana panjang.
Laki-laki Tionghoa di Indonesia sering mengenakan Tui-khim ini pada abad ke 20 untuk aktivitas sehari-hari.
Karena sering bergaul dan membaur dengan masyarakat Indonesia asli, maka masyarakat Indonesia itu ikut-ikutan mulai mengenakan baju Tui-khim itu.
Seperti misalnya di Betawi, masyarakat "Sunda Kelapa" itu mulai ikut-ikutan mengenakan baju Tui-khim yang mana mereka menyebutkannya dengan Baju Tikim. Yang mirip dengan Baju Koko yang biasa digunakan untuk ke mesjid.
Di Jawa ada baju yang mirip dengan Baju Koko ini yang disebut dengan Baju Surjan.
Ciri khas Baju Surjan ini adalah kainnya panjang meluncur di bagian depan dan belakang.
Surjan diiringi juga dengan blangkon digunakan pada Hari Raya IdulFitri atau sembahyang.
Ciri khas Surjan ini adalah berlengan panjang dengan kerah tegak. Hal tersebut konon atas rekayasa dari Sunan Kalijaga.
Semula berlengan pendek, Sunan Kalijaga merubahnya menjadi lengan panjang.
Jadi Baju Koko berasal dari kata "koko", sebutan laki-laki Tionghoa di Indonesia yang menggunakan Baju Tui-khim.
Selamat Hari Raya IdulFitri 1 Syawal 1443 H. Minal Aidin Wal Faidzin. Mohon maaf lahir dan batin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI