Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Dibutuhkan Kedewasaan Memaafkan Orang Lain, Ini 5 Maknanya

29 April 2022   11:07 Diperbarui: 29 April 2022   11:32 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saling memaafkan di Hari Raya IdulFitri (tribunnews.com)

Apakah Anda ingat di lokasi mana Anda dan teman Anda pernah berbuat kesalahan dulu?

Di kantor, di rumah, di pusat-pusat perbelanjaan, di tempat-tempat keramaian, dan sebagainya?

Sejatinya dalam pergerakan sehari-harinya mampukah manusia tidak berbuat kesalahan yang menyakiti orang lain? Sangat sulit.

Makanya momen Lebaran ini adalah momen yang paling membahagiakan bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Dimana mereka saling memaafkan satu sama lain sehingga mereka menjadi suci kembali.

Dalam kehidupan menerima permintaan maaf dari seseorang tidak bisa dikatakan mudah begitu saja. Segala sesuatunya dalam hidup membutuhkan proses.

Namun menyimpan kemarahan dalam diri juga berdampak tidak baik.

Anda merasa tidak percaya apakah setelah kesalahan seseorang dimaafkan maka orang itu tidak akan lagi membuat kesalahan yang sama.

Oleh karenanya dibutuhkan kedewasaan untuk memaafkan mereka di Hari Raya IdulFitri yang ujung-ujungnya membuat Anda lega dan bahagia.

Psikolog mengatakan memaafkan adalah suatu perasaan gondok atau jengkel atas perlakuan seseorang yang sudah menyakiti perasaan Anda. Apakah mereka pantas menerima permintaan maaf?

Dari berbagai sumber dikatakan dengan menerima permintaan maaf seseorang bukan berarti Anda mengabaikan begitu saja kesalahan yang telah dilakukan mereka kepada Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun