Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan kekhawatiran itu sudah terjadi beberapa tahun, para pemudik lebih memilih berangkat pada malam hari untuk menghindari begal.
Oleh karenanya Djoko meminta pemerintah memberikan jaminan keamanan bagi para pemudik agar mau berangkat pada siang hari.
Menurut Djoko salah satu upaya untuk itu adalah dengan mengurai antrean dan kepadatan calon pemudik yang akan berlayar dari Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten itu.
Antrean dan kepadatan yang sudah terjadi beberapa tahun itu memancing para penjahat untuk melakukan aksinya.
Tentu puncaknya adalah pada saat hendak mudik menjelang Lebaran seperti pada kondisi sekarang ini.
"Saya kira jika keamanannya terjamin maka pemudik tidak akan berangkat malam hari," kata Djoko, Minggu (24/4/2022) di Sapa Indonesia Pagi Akhir Pekan Kompas TV.
Djoko yang juga Ketua Advokasi dan Kemasyarakatan MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) itu mengemukakan jaminan keamanan itu lebih baik daripada apa yang diterapkan ASDP dengan memberikan diskon untuk keberangkatan selain malam seperti yang disebutkan di atas.
Untuk mengurai kemacetan jelang Lebaran itu selain dengan menjamin keselamatan, juga harus adanya penerangan jalan dan himbauan agar pemudik pulkam lebih awal jauh-jauh hari.
Seperti diketahui ASDP atau PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang transportasi air.
ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) ini biasanya berfungsi utama menghubungkan dua pulau yang saling berdekatan. Seperti contoh di atas antara Pelabuhan Merak di Cilegon Banten dengan Lampung.
Memang mudik dari Pelabuhan Merak ini setiap tahunnya sempat disebut-sebut sebagai mudik neraka saking padat dan sibuknya dan antrean yang panjang.