Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Unik, Ternyata Bedug Tertua Ini Berada di Ponpes Jegeteh Kabupaten Bondowoso

19 April 2022   09:04 Diperbarui: 19 April 2022   09:05 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Apapun yang berbeda tentunya menarik perhatian dan menimbulkan keingintahuan seseorang kepada yang berbeda itu.

Mengutip dari inews.com, di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur ada sebuah bedug yang digadang-gadang sebagai yang tertua.

Bedug yang diyakini berusia 253 tahun itu sampai kini masih berfungsi menjadi milik dan disimpan di Pondok Pesantren Jegeteh, Bondowoso, Jawa Timur.

Sumber menyebutkan Pondok Pesantren Jegeteh sang pemilik bedug tertua itu didirikan pada tahun 1189 Hijriyah atau 1769 Masehi. Bedug tertua yang dimaksud pada saat itu dipergunakan untuk pertama kalinya di adzan pertama di Ponpes yang terletak di di tengah-tengah pemukiman warga itu.

Bedug berfungsi terutamanya di bulan puasa dan Lebaran untuk ditalu yang menandakan sebagai penanda waktunya berbuka puasa di waktu Maghrib atau ditalu berulang-ulang di saat malam takbiran.

Sedangkan di hari-hari biasanya bedug ditalu sebagai penanda waktu sholat dari lima waktu.

Uniknya lagi, Ponpes Jegeteh itu sangat menarik perhatian lantaran masih mempertahankan cara mengajar kuno, bagaimana hormat dan takzimnya para murid (santri) kepada guru-gurunya, ustadz atau ustadzah.

Bedug yang dimaksud menjadi salah satu warisan dari Ponpes Jegeteh ini. Namun bedug itu sudah berganti-ganti kulit. Kendati kayu putih nya masih utuh dan terpelihara hingga kini.

Kini bedug unik itu hanya dipakai di momen-momen tertentu saja.

"Ada beberapa peninggalan dari Ponpes ini termasuk bedug," kata Hasbullah Nur Kholil, salah seorang pengasuh Ponpes Jegeteh, Minggu (17/4/2022).

Kendati sudah berusia ratusan tahun akan tetapi Ponpes itu hingga kini masih terpelihara kendati sudah pernah mengalami renovasi dan pelebaran sehingga dapat menampung jemaah hingga 100 orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun