Jika dari petani mereka membeli Rp 8.000-Rp. 10.000 per buah, maka mereka menjualnya ke konsumen antara Rp 13.000-Rp. 15.000.
Sepertinya para petani di Desa Silirejo itu hanya mengubah lahan palawija nya ke Timun suri hanya sebulan saja, karena setelah bulan puasa harga turun lagi.
"Paling sebulan di bulan Ramadhan saja. Setelah harga turun, kami kembali ke lahan palawija," kata Ahmad Kholiq.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H