Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Ngadulag dan Istilah Ramadhan Lainnya di Jawa Barat, Apa Itu 'Puasa Ayakan'?

8 April 2022   10:05 Diperbarui: 8 April 2022   10:17 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngadulag di Jawa Barat (mbludus.com)

Jelas Ngabuburit menjadi salah satu identitas Jawa Barat. Istilah ini muncul setiap kali bulan Ramadhan tiba setiap tahunnya.

Berasal dari kata "nga" yang artinya sengaja, lantas dirangkaikan dengan kata "burit" yang artinya sore.

Jadi Ngabuburit adalah sengaja membuang-buang waktu hingga tak terasa sudah waktu Maghrib dan waktunya berbuka puasa.

Lahir di wilayah Jawa Barat sejak sebelum era 1990-an istilah Ngabuburit itu menyebar dan menjadi populer di wilayah-wilayah lainnya di Indonesia.

Istilah lainnya yang muncul di bulan Ramadhan ini di wilayah Jawa Barat adalah "puasa ayakan" dan "godin".

Istilah puasa ayakan itu bukan berasal dari kata ayakan (bahasa Sunda) yang artinya saringan, namun berasal dari kata "aya' dan "hakan".

Aya berarti ada dan hakan dalam bahasa Sunda artinya makan.

Istilah ini hanyalah candaan lucu yang biasanya diberikan kepada anak-anak yang berpuasa di bulan Ramadhan, namun kalau tidak ada makanan diam saja, tapi kalau ada makanan ya, dimakan saja.

Jadi puasa ayakan itu istilah lucu dari nu aya dihakan, yang ada dimakan.

Sedangkan "godin" bukan berasal dari bahasa Sunda. Istilah itu berasal dari bahasa Arab Nawaitu shauma 'ghadin'. Ghadin bermakna esok hari atau hari esok.

Istilah "godin" lantas diberikan kepada seseorang yang berpuasa tapi dia sudah buka sebelum Maghrib atau sebelum bedug ditalu tanda waktunya berbuka puasa.

Tentunya hal tersebut bukanlah contoh baik dan jangan ditiru.

Di daerah Sunda ini ada juga istilah lainnya yang muncul di bulan Ramadhan ini yaitu Ngadulag.

"Nga" berarti berbuat atau melakukan sesuatu. Sedangkan "dulag" ini adalah suara bedug ditalu sehingga mengeluarkan bunyi dug dug dag dug dug dag ....

Bunyi yang berirama dan menyenangkan dari bedug yang ditalu-talu oleh para pemuda itu biasanya dilakukan untuk membangunkan orang-orang untuk sahur dan setelah sholat tarawih.

Ya, Ngadulag itu menjadi tradisi di wilayah Jawa Barat untuk membangunkan orang supaya makan sahur di pagi hari.

Bukan saja di bulan Ramadhan, Ngadulag juga dilakukan para pemuda untuk takbiran Lebaran dan Idul Adha.

Selanjutnya istilah lainnya terkait bulan Ramadhan ini di Jawa Barat yaitu Nyekar, Kuramasan, dan Munggahan.

Ketiganya untuk menyambut tibanya bulan Ramadhan.

Nyekar atau istilah lainnya Nyadran adalah mengunjungi makam keluarga untuk memohon restu bahwa esok mereka akan berpuasa sebulan penuh.

Kuramasan adalah berkeramas, namun bukan hanya membersihkan rambut, tapi juga membersihkan seluruh anggota tubuh dengan mandi sebagai simbol membersihkan diri sebelum esok mereka tiba di bulan suci.

Sedangkan Munggahan adalah makan-makan sehari atau dua hari sebelum 1 Ramadhan. Sebagai bentuk kegembiraan bahwa mereka tiba kembali di bulan yang penuh Rahmat dan Ampunan.

"Hitung-hitung" bahwa hari ini adalah hari terakhir mereka makan-makan.

Selamat menjalankan ibadah puasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun