Bagaimana awalnya timun suri selalu hadir di bulan Ramadhan.
Yang jelas setiap bulan Ramadhan timun suri selalu hadir di jalanan untuk "memeriahkan" bulan Ramadhan.
Sejatinya mencari timun suri di hari-hari biasa tidaklah sulit. Buah yang menyegarkan ini dapat ditemui di pasar, warung, atau penjaja sayuran keliling.
Namun timun suri muncul menjamur di bulan Ramadhan.
Dikatakan timun, namun sebetulnya buah ini bukanlah sejenis timun, bentuknya mengarah ke melon.
Buah ini bisa ditanam kapan saja tidak tergantung musim. Dari waktu penanaman hingga matang membutuhkan waktu sekitar dua bulan.
Tentunya para petani atau pedagang timun yang akan menjual buahnya di bulan Ramadhan harus mulai menyemai buah ini dua bulan sebelumnya.
Tentang harganya, di awal-awal bulan puasa harga buah ini cenderung menjadi lebih mahal. Membeli dari petani sekitar Rp 4.000, si pedagang menjualnya di bulan Ramadhan sebesar Rp 13.000 per kilogram.
Namun mendekati akhir-akhir Ramadhan harga buah ini cenderung menurun. Tergantung permintaan.
Pas dengan hukum ekonomi, dimana banyak permintaan maka harga-harga akan naik. Permintaan sedikit harga cenderung menurun.
Di awal-awal puasa, buah timun sangat digemari untuk berbuka puasa. Selain harum, buah ini juga terasa nyaman di tenggorokan. Untuk menambah kenikmatan, sering dalam pengonsumsian nya buah ini ditambahkan es batu dan gula.
Tak heran, jika timun suri menjadi salah satu pilihan untuk berbuka puasa. Karena buah ini memiliki manfaat untuk memulihkan kesehatan dengan cepat.
Kandungan zat fruktosa dalam timun suri membuat tubuh cepat pulih setelah berpuasa seharian.
Kehadiran timun suri di pusat-pusat perbelanjaan beberapa saat sebelum atau pada saat Ramadhan menjadi simbol pengingat bahwa ini adalah bulan puasa dan segar.
Rita Ramayulis, DCN dan Drs. H. Hendro Sunarjono dalam bukunya yang berjudul "Timun Suri dan Blewah" terbitan Penebar Swadaya 2012 menjawab pertanyaan masyarakat mengapa timun suri menjamur di saat bulan Ramadhan.
"Permintaan terhadap kedua buah ini meningkat tajam menjelang dan saat bulan puasa. Mengonsumsi es blewah dan es timun suri selama bulan Ramadhan sepertinya telah menjadi budaya" tulis buku itu.
Tak heran saking tingginya permintaan buah ini di bulan puasa, penjualan timun suri dan blewah bisa mencapai jutaan rupiah per harinya.
Blewah dan timun suri sangat cocok untuk berbuka puasa. Karena selain menyegarkan juga kandungan airnya yang kaya.
Buku itu juga menuliskan kandungan air dalam blewah dan timun suri dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang selama berpuasa seharian.
Selamat menunaikan ibadah puasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
