Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Timun Suri Hadir Menjamur di Bulan Ramadhan, Bagaimana Awalnya?

2 April 2022   10:05 Diperbarui: 2 April 2022   10:15 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timun Suri menjamur di bulan Ramadhan (suara.com)


Bagaimana awalnya timun suri selalu hadir di bulan Ramadhan.

Yang jelas setiap bulan Ramadhan timun suri selalu hadir di jalanan untuk "memeriahkan" bulan Ramadhan.

Sejatinya mencari timun suri di hari-hari biasa tidaklah sulit. Buah yang menyegarkan ini dapat ditemui di pasar, warung, atau penjaja sayuran keliling.

Namun timun suri muncul menjamur di bulan Ramadhan.

Dikatakan timun, namun sebetulnya buah ini bukanlah sejenis timun, bentuknya mengarah ke melon.

Buah ini bisa ditanam kapan saja tidak tergantung musim. Dari waktu penanaman hingga matang membutuhkan waktu sekitar dua bulan.

Tentunya para petani atau pedagang timun yang akan menjual buahnya di bulan Ramadhan harus mulai menyemai buah ini dua bulan sebelumnya.

Tentang harganya, di awal-awal bulan puasa harga buah ini cenderung menjadi lebih mahal. Membeli dari petani sekitar Rp 4.000, si pedagang menjualnya di bulan Ramadhan sebesar Rp 13.000 per kilogram.

Namun mendekati akhir-akhir Ramadhan harga buah ini cenderung menurun. Tergantung permintaan.

Pas dengan hukum ekonomi, dimana banyak permintaan maka harga-harga akan naik. Permintaan sedikit harga cenderung menurun.

Di awal-awal puasa, buah timun sangat digemari untuk berbuka puasa. Selain harum, buah ini juga terasa nyaman di tenggorokan. Untuk menambah kenikmatan, sering dalam pengonsumsian nya buah ini ditambahkan es batu dan gula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun