Deltras Sidoarjo (jawapos com)
Liga 1 BRI 2021/2022 kini sudah memasuki pekan ke 31. Praktis setiap tim hanya menyisakan 3 laga lagi.
Satu tim, yaitu Persiraja Banda Aceh, sudah dipastikan berkiprah di Liga 2 musim depan. Karena Laskar Rencong sudah tidak memungkinkan lagi meloncat dari zona merah.
Sedangkan calon juara kasta tertinggi ini hanya tersisa dua "kuda pacu" saja yaitu Bali United FC dan Persib Bandung.
Bali United di puncak klasemen yang mengemas 66 poin yang sama dengan Persib Bandung. Namun Laskar Tridadu unggul rentang gol (29) sedangkan Pangeran Biru 26.
Sedangkan 3 kuda pacu lainnya dari lima besar yaitu Arema FC, Bhayangkara FC, dan Persebaya "masuk angin". Mereka justru terpuruk di sisa-sisa akhir penutupan musim.
Kasta kedua sudah selesai pada akhir Desember 2021 lalu.
Sedangkan Liga 3 baru saja menuntaskan tim-tim yang promosi ke Liga 2 musim depan.
Babak 16 besar sudah tuntas pada hari Minggu (13/3/2022) lalu. 16 tim itu dihuni oleh masing-masing 4 tim. Sebanyak 8 tim yang merupakan juara dan runner-up masing-masing grup sudah dipastikan berlaga di Liga 2 musim depan.
Mereka adalah Gresik United, Persikab Kabupaten Bandung, Persipa Pati, Putra Delta Sidoarjo, Mataram Utama, PSDS Deli Serdang, Karo United, dan Deltras Sidoarjo.
Jika menyimak masing-masing tim yang berbahagia itu tentunya ada sisi menarik di dalamnya, salah satunya Deltras Sidoarjo.
Sejatinya tim yang berjuluk The Lobster itu cukup mempunyai sejumlah catatan prestasi yang lumayan di masa lalu.
Terakhir kali "kerupuk Sidoarjo" mentas di kasta tertinggi tanah air adalah pada musim 2011/2012 yang pada saat itu namanya ISL (Indonesia Super League).
Namun pada musim itu kerupuk Sidoarjo finis di peringkat ke 17 dan degradasi ke Liga 2.
Di musim sebelumnya, 2010/2011, kerupuk Sidoarjo finis di peringkat ke 13 kasta tertinggi tanah air. Sedangkan di musim 2008/2009 kerupuk Sidoarjo finis di peringkat ke 16 kasta tertinggi tanah air dan degradasi ke Liga 2.
Setelah terpuruk ke Liga 3, warga Sidoarjo, Jawa Timur, kini mendapatkan kado yang istimewa. Deltras Sidoarjo kini menjadi salah satu dari 8 tim dari Liga 3 yang promosi ke Liga 2 musim depan.
Hal tersebut dipastikan setelah Deltras Sidoarjo memenangkan laga pamungkas Grup AA melawan Persedikap Kabupaten Kediri, Sabtu (12/3/2022) di Stadion Gelora Joko Samudro, Sidoarjo.
Kerupuk Sidoarjo menang 2-1 atas Persedikap Kabupaten Kediri.
Dengan demikian The Lobster mengumpulkan poin 6 dari tiga pertandingan hasil dua kali kemenangan.
Tiga angka sebelumnya dipetik dari kemenangan atas PS Palembang dengan skor 1-0.
The Lobster mendampingi PSDS Deli Serdang dari Grup AA ini promosi ke kasta yang lebih tinggi. PSDS Deli Serdang juara Grup AA dengan 7 poin.
Keberhasilan kerupuk Sidoarjo promosi ini dilatarbelakangi oleh seorang sosok, yaitu pelatihnya Zein Al Hadad.
Zein Al Hadad mengungkapkan hampir-hampir dirinya tak percaya pada apa yang terjadi, tim asuhannya berhasil promosi ke Liga 2 musim depan.
Karena menurut mantan pemain Niac Mitra Surabaya itu Deltras Sidoarjo merupakan tim yang paling akhir dalam persiapan di putaran nasional Liga 3.
"Tentunya bersyukur naik ke Liga 2," kata pelatih berdarah Arab itu.
Sejatinya Deltras Sidoarjo merupakan "tim yoyo". Sebuah istilah untuk tim yang naik turun degradasi.
Selain Niac Mitra, Al Hadad juga merupakan bagian dari Persija Jakarta pada kurun 1980 hingga 2000an.
Mamak Al Hadad (panggilan akrab Zein Al Hadad) dikenal sebagai seorang sosok yang haus gol pada eranya.
Mamak Al Hadad juga berkontribusi ketika Niac Mitra mengalahkan raksasa Inggris, Arsenal, dengan skor 2-0.
Mengingat keberhasilannya mengantarkan kerupuk Sidoarjo promosi ke Liga 2, besar kemungkinan kontraknya akan diperpanjang oleh Deltras Sidoarjo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H