Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Abramovich Dihukum Inggris, Chelsea Mulai Kelimpungan, Bisa Lanjutkan Kompetisi?

12 Maret 2022   10:05 Diperbarui: 12 Maret 2022   10:27 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Milyarder Rusia Roman Abramovich melakukan tindakan balasan atas pengucilan negaranya oleh dunia, termasuk Inggris.

Dalam agresi Rusia terhadap Ukraina, negaranya Roman Abramovich itu dibenci seluruh dunia. Berbagai macam cara dilakukan untuk itu. Mulai dari boikot ekonomi, politik, dan juga olahraga.

Seperti diketahui Roman Abramovich adalah orang dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.

Inggris berupaya menjatuhkan sanksi kepada para milyarder Rusia. Oleh karenanya, Roman Abramovich melepaskan kepemilikan Chelsea.

Didukung oleh finansial yang kuat, Chelsea tumbuh menjadi tim yang tangguh. Mereka merebut sejumlah trofi di antaranya Liga Champions.

Setelah ditinggal Abramovich, mampukah tim yang berjuluk The Blues itu tatap mempertahankan kejayaannya?

Bukan hanya sampai disitu, Chelsea semakin merana. Lantaran para sponsor yang sejauh ini menunjang agresivitas The Blues, satu persatu mulai meninggalkannya.

Ya, pemerintah Inggris sudah membekukan aset-aset milik Roman Abramovich. Selain itu Abramovich juga dilarang melakukan perjalanan ke negaranya Ratu Elizabeth itu.

Imbas dari itu, klub London itu semakin terjepit. Chelsea dilarang menjual tiket, atau merchandise klub.

Chelsea juga tidak diperbolehkan memperbarui kontrak pemain, staff, dan sebagainya.

The Blues juga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas transfer, baik membeli maupun menjual pemain.

Pukulan semakin keras ketika sponsor utama mereka 3 (Three) disusul Nike mulai meninggalkan klub London.

Three memutuskan membatalkan kerjasama dengan Chelsea untuk jangka waktu yang belum ditentukan. Three meminta logo Three dicopot dari kaos, merchandise, dan pernak-pernik lainnya.

Perusahaan telekomunikasi itu mulai menjalin kerjasama sebagai sponsor klub London sejak musim lalu berdurasi hingga Juni 2023. Three menggelontorkan dana sebesar 40 juta £ atau setara Rp 748 miliar setahun untuk sponsor itu.

Secara keseluruhan, kerjasama Three dengan Chelsea sejak awal hingga Juni 2023 itu mencapai nilai £ 120 juta atau setara Rp 2,2 triliun.

"Sehubungan dengan sanksi yang diberlakukan pemerintah Inggris maka kami menangguhkan kerjasama. Mereka harus mencopot logo di sekitar stadion," kata pernyataan Three.

Meski sudah dilarang, namun Chelsea masih mengenakan logo itu dalam lanjutan laga Premier League 2021/2022 yang berakhir untuk kemenangan klub London 3-1 atas Norwich City, Jum'at (11/3/2022) dinihari WIB.

Bukan hanya sampai disitu, selain Three, sponsor utama lainnya, Nike, juga bersiap-siap menyusul Three meninggalkan Stamford Bridge.

"Kontrak Nike yang memasok Jersey dengan Chelsea berdurasi 15 tahun. Jika diputuskan maka Chelsea akan mengalami kerugian £ 540 juta atau senilai Rp 10,1 ," tulis The Sun, Jum'at (11/3/2022).

Memang benar, Nike dan Chelsea sudah menjalin kerjasama berdurasi 15 tahun sejak tahun 2016 lalu. 

Dampak krisis itu pun bahkan kini sudah dirasakan klub London. Konon, Chelsea sudah memberhentikan sebagian karyawannya seperti yang diungkapkan oleh BBC 5Live, Jum'at (11/3/2022).

Dalam dua laga home mendatang yaitu melawan Brentford dan Newcastle United, Chelsea juga bakal tidak bisa mendapatkan pemasukan dari tiket.

Bukan hanya dua laga, maka seluruh laga kandang di sisa pertandingan hingga penutupan musim Chelsea tidak akan mendapatkan pemasukan dari penjualan tiket.

Sanksi yang dijatuhkan pemerintah Inggris kepada bos mereka jelas sangat terdampak kepada klub.

Oleh karenanya pihak Chelsea meminta pemerintah Inggris agar hukuman diringankan.

Roman Abramovich, kelahiran Saratov, Rusia, 24 Oktober 1966, merupakan miliarder dan salah satu oligarki Rusia.

Finance menyebutkan kekayaan Abramovich pada tahun 2007 mencapai 21 miliar USD.

Abramovich digadang-gadang sebagai orang terkaya yang tinggal di Inggris pada tahun 2003.

Kabar terbaru menyebutkan, Zapp dan Hyundai juga sudah mempertimbangkan meninggalkan Chelsea.

Dengan kondisi demikian, muncul kekhawatiran apakah Chelsea dapat menyelesaikan sisa kompetisi musim ini, mengingat keuangan yang semakin tergerus?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun