Timnas Indonesia bergabung di Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 yang akan digelar sejak bulan Juni 2022 mendatang.
Diundi di pot 3, dengan sendirinya Indonesia di posisi ketiga tim berperingkat terbaik di Grup A ini.Â
Indonesia yang berperingkat 160 dunia unggul dari Nepal yang berperingkat 167 dunia. Namun dua negara lainnya, Yordania dan Kuwait berperingkat lebih baik dari Indonesia.
Ya, Timnas Indonesia bergabung dengan Nepal, Yordania (90), dan Kuwait (146) di Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 dengan tuan rumah Kuwait. 8-14 Juni 2022.
Kesempatan sekecil apapun realistis Timnas Indonesia harus fokus dulu untuk meloloskan diri ke putaran final Piala Asia 2023 di Cina.
Kendati tim terlemah, namun Garuda pantang menganggap remeh Rohit Chand dkk. Jika melihat kepada head to head nya Indonesia unggul dengan sekali menang dari satu pertemuan.
Dengan Kuwait Indonesia masih kalah head to head. Dari enam pertemuan, Indonesia menang satu kali, imbang dua kali, dan kalah tiga kali.
Sedangkan dengan Yordania, Indonesia selalu kalah dalam empat pertemuan.
Namun celah untuk lolos akan selalu bisa untuk diintai.
Seperti diketahui, nantinya 6 juara grup dan 5 runner-up terbaik akan lolos ke putaran final.
Dalam hal ini Yordania paling diunggulkan untuk menjadi juara grup.
Shin Tae-yong melihat celah untuk mengalahkan negara Asia Barat itu ketika Timnas Vietnam juga pernah mengalahkan Yordania.
Untuk itu pelatih Shin Tae-yong akan mencuri ilmu pelatih The Golden Stars itu yang sama-sama berasal dari Korea Selatan.
Bekerja menjadi pelatih Vietnam sejak tahun 2017, Park Hang-seo mengubah negara Asia Tenggara itu menjadi tim yang menakutkan di antaranya merebut medali emas SEA Games 2019, berbicara di Asian Games 2018, runner-up Piala Asia U-23 2018, dan lolos pra piala dunia 2022.
Bergabung dengan Yaman, Irak, dan Iran di Piala Asia 2019. Vietnam lolos ke 16 besar Piala Asia 2019 dengan status peringkat ketiga terbaik.
Vietnam mengumpulkan 3 poin hasil dari kemenangan 2-0 atas Yaman, kalah 2-3 dari Irak, dan kalah 0-2 dari Iran.
Di 16 besar pasukan Park Hang-seo bertemu dengan Yordania dengan status juara Grup B.
Pada saat itu, tim yang berjuluk The Chivalrous itu sangat diunggulkan karena sebelumnya di fase grup Yordania mengalahkan tim kuat Australia dengan 1-0.
Namun pasukan Park Hang-seo memberikan kejutan. Skor hingga waktu normal berakhir masih 1-1.
Vietnam ketinggalan terlebih dahulu di menit ke 40 lewat gol yang diciptakan oleh Abdel Rahman. Namun The Golden Stars menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol yang diciptakan oleh Nguyen Cong Phuong di menit ke 52.
Dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu 2x15 menit skor masih belum berubah, 1-1.
Harus ada penyelesaian, Vietnam akhirnya menang dengan skor 4-2 dalam drama adu penalti.
Dari momen tersebut dapat ditarik kesimpulan jika Park Hang-seo menanamkan mental baja dan pantang menyerah kepada para pemainnya.
Hal tersebut itulah yang mungkin akan diterapkan Shin Tae-yong kepada para punggawa Garuda asuhannya.
Meski secara head to head, peringkat dunia Indonesia kalah dari Yordania, namun para punggawa Indonesia tidak boleh kalah secara mental.
Potensi Garuda menang atas The Chivalrous semakin besar jika nama-nama seperti Sandy Walsh, Shayne Pattynama, dan Jordi Amat ambil bagian.
Jika kekuatan mereka sudah bergabung nanti, maka mentalitas mereka sangat dibutuhkan para pemain Timnas Indonesia menghadapi para pemain top.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H