Dengan demikian, jumlah kebobolan ini menjadi yang terbesar di Piala Asia Wanita 2022 ini dan skor gol yang terbesar buat Australia.
"Masalahnya adalah mental pemain yang tidak mempunyai pengalaman di ajang internasional seperti ini," kata Rudy Eka Priambada soal keparahan timnya.
Jadi apa yang dipetik dari ajang ini adalah memetik pelajaran yang sangat berharga. Kata Rudy dalam sesi konferensi pers usai laga.
Data menunjukkan para pemain yang dibawa ke India kali ini 80 persennya tidak mempunyai klub. Mereka diambil dari Asprov. Sumatera atau Jawa.
Dan dengan sendirinya pemain sisanya yang mempunyai klub. Menit bermain mereka juga sangat sedikit karena tidak adanya Liga yang berjalan.
Bagi PSSI, memang tidak semudah ucapan untuk menyelenggarakan Liga Putri apalagi dalam kondisi Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Liga putra saja masih sangat terbatas. Dengan tidak boleh dihadiri oleh penonton dan aturan protokol kesehatan yang ketat.
Apalagi soal anggarannya. Apakah PSSI punya dana untuk menggelar Liga putri?
Namun setidaknya harus ada pemikiran untuk meningkatkan kualitas sepakbola putri kita ke depannya. Jangan sampai dipermalukan lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H