Praveen/Melati (bola.net)
Karena hasil buruk yang dicapai ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviani pada tahun lalu, membuat pasangan yang dijuluki honey couple itu dikeluarkan dari pelatnas PBSI.
Kejadian ini menghebohkan dan mengundang pendapat dari berbagai kalangan pecinta bulutangkis.
Pasalnya ganda berperingkat 5 dunia itu sejatinya masih menjadi ganda campuran terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini.
Praveen/Melati yang berperingkat 5 dunia ini adalah juara All England 2020. Pada 2019 Praveen/Melati bahkan menjuarai dua turnamen Eropa secara berurutan yaitu Denmark Open dan French Open.
Namun pada tahun lalu, prestasi terbaik Praveen/Melati hanyalah menjadi finalis German Open 2021.
Yang lainnya paling-paling sampai ke babak 16 besar. Bahkan gagal di babak pertama.
Pelatih ganda campuran Nova Widianto berang karenanya usai Pramel langsung gugur di babak pertama dari ganda India yang peringkatnya jauh berbeda dari Pramel.
Nova menyebutkan Pramel tidak punya jiwa nasionalis dan tidak mau fight.
"Kita akan akurkan mereka dulu," Fung Permadi, manajer PB Djarum, Senin (24/1/2022).
Ya, kini Praveen/Melati tidak lagi di pelatnas Cipayung. Namun berlatih di klubnya yaitu PB Djarum.
Konon terpuruknya Praveen/Melati di tahun 2021 lantaran alur komunikasi antara kedua pasangan (Praveen dan Melati) mengalami keretakan.
Dilaporkan juga ada sedikit "cekcok" antara Praveen dan Melati sehingga keduanya tidak mau ngomong dan saling diam saja yang tentu mengacaukan irama permainan.
Inilah yang dimaksud Fung Permadi akan membuat akur dulu komunikasi antara Praveen dan Melati.
Fung Permadi mengatakan PB Djarum sangat serius untuk membangkitkan kembali kejayaan honey couple mulai tahun ini.
Praveen/Melati akan memulai kembali kebangkitannya di 2022 dengan mengikuti serangkaian tur Eropa seperti All England di bulan Maret, Â Swiss Open, atau German Open.
Lantas apakah perbedaan antara pemain pelatnas dan pemain non pelatnas?
Contoh pebulutangkis papan atas Indonesia lainnya yang berstatus non pelatnas adalah ganda putra Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan dan Tommy Sugiarto (tunggal putra).
Karenanya Hendra/Ahsan dan Tommy tidak akan dibiayai PBSI baik ketika melawat ke luar negeri atau dalam negeri mengikuti turnamen apapun. Tidak juga membiayai latihannya.
Atlet non pelatnas harus membiayai sendiri semuanya itu. Atau setidaknya harus mencari sponsor atau biaya dari klubnya masing-masing.
Namun atlet non pelatnas ini boleh memilih turnamen apa saja yang akan diikutinya.
Seperti contohnya pasangan yang dijuluki "The Daddies" itu ikut serta dalam turnamen India Open 2022 yang adalah turnamen resmi BWF pertama di tahun 2022 ini.Â
Seperti diketahui, PBSI tidak ikut serta di tiga turnamen awal yang digelar di India tahun ini, termasuk India Open 2022.
"Status kami masih sparring. Untuk berlaga kami harus mengeluarkan biaya sendiri," kata Hendra Setiawan.
Hendra mengatakan itu karena dia bersama Ahsan sering mengunjungi pelatnas Cipayung sebagai lawan latih tanding bagi atlet-atlet lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H