Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Siapakah Pebulu Tangkis Indonesia yang Bakal Bersinar di Tahun 2022 Kini?

23 Januari 2022   11:07 Diperbarui: 23 Januari 2022   13:40 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dari berbagai sumber, ditemukan ada setidaknya empat pebulutangkis Indonesia yang diprediksi bakal menunjukkan sinarnya di tahun 2022 ini, tahun Macan Air.

Seperti biasanya, setiap tahun PBSI mengadakan Seleknas (Seleksi Nasional) yang akan mengikuti pelatnas (pemusatan latihan) di Cipayung, Jakarta Timur.

Induk organisasi bulutangkis itu sudah memanggil 71 pemain untuk menjalani tes kesehatan yang digelar pada Rabu (19/1/2022) dan Kamis (20/1/2022).

Dari jumlah itu, terdapat sejumlah pemain "junior" yang sudah menunjukkan sinarnya di tahun 2021 lalu. Dan berdasarkan hal itu, siapakah pemain Indonesia yang berpotensi bakal bercahaya di tahun 2022 ini.

Mereka adalah Komang Ayu Cahya Dewi, Putri Kusuma Wardani, Rachel Allesya Rose/Meilysa Trias Puspitasari, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.

Mengapa demikian?

Pada tahun 2018, di usianya yang baru 16 tahun, tunggal putri Komang Ayu Cahya Dewi terpilih menjadi salah satu skuat PB Djarum di Kejuaraan Nasional Beregu. PB Djarum berhasil menjadi semifinalis.

Nama Cahya Dewi mulai mencuri perhatian ketika dia mengalahkan Fitriani, peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 di ajang PBSI Home Tournament 2020.

Tahun lalu Cahya Dewi menjadi runner-up Bahrain International Series dan semifinalis Bahrain International Challenge.

Sedangkan ganda putri yang keduanya berusia 17 tahun, Rachel Allesya Rose/Meilysa Trias Puspitasari berhasil keluar sebagai juara dua turnamen berurutan yaitu Finnish Junior 2021 dan Denmark Junior 2021.

Rachel/Meilysa juga cukup merepotkan para seniornya dalam beberapa kesempatan pertemuan.

Prestasi terakhir yang diperoleh ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan adalah lolos ke BWF World Tour Finals 2021 di Bali.

Di saat ganda-ganda putra Indonesia lainnya gagal ke final BWF ini, Pramudya/Yeremia bahkan mendampingi Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sebagai dua wakil Indonesia.

Tentu lolosnya pasangan yang dijuluki The Prayer itu adalah karena berhasil mengumpulkan poin yang banyak di sejumlah turnamen sepanjang tahun 2021 dengan memasuki perempatfinal, semifinal, final, bahkan juara di sejumlah ajang BWF.

Pramudya/Yeremia juga merepotkan para pemain ganda putra senior dunia termasuk Kevin/Marcus. Tinggal diasah lagi.

Sedangkan Putri Kusuma Wardani pada tahun lalu sudah mengemas 3 gelar juara BWF masing-masing Spain Masters 2021, Czech Open 2021, dan Bangladesh International Challenge 2021.

Ketika para pebulutangkis Indonesia yang secara peringkat lebih baik tidak diterjunkan di turnamen penting, pemain kelahiran Tangerang, 20 Juli 2002 (19) itu justru dimainkan di Piala Sudirman dan Piala Uber 2020 lalu.

Peringkat pemain PB Exist Jakarta itu mengalami peningkatan yang sangat tajam.

Sebelum menjuarai Spain Masters 2021 pada Maret tahun lalu peringkat Putri KW ada di 274 dunia.

Setelah juara di turnamen Super 300 itu peringkatnya naik tajam.

Di bulan-bulan akhir tahun 2021 Putri KW yang menjuarai Czech Open dan Bangladesh International Challenge 2021 peringkatnya naik lagi, kini di 72 dunia.

PBSI memang sengaja memasang strategi dengan menerjunkan Putri KW di turnamen-turnamen berlevel lebih rendah agar dapat "mendidik" dan mendongkrak peringkat BWF nya.

Putri KW juga menyebutkan ambisi ke depannya ingin mengalahkan para senior dan tujuan mulia lainnya yaitu meraih medali emas Olimpiade suatu saat nanti.

"Senior-senior baik di dalam maupun luar negeri," katanya.

Ketika ditanyakan apakah ada beban yang dirasakan ketika dia menjadi tumpuan andalan di ajang-ajang penting seperti Piala Sudirman dan Piala Uber lalu?

Putri mengakui memang ada. Apalagi usianya masih muda.

"Beban itu ada. Tapi bisa dijadikan motivasi," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun