Sebelum kick off match day pertama Grup B berhadapan dengan Indonesia, nampaknya Australia yakin dapat menelan Indonesia dengan skor berapapun.
The Matildas (julukan Timnas Putri Australia) memang berlevel internasional. Mereka langganan Piala Dunia, mereka juga juara Piala Asia edisi 2010.
Ditambah lagi, The Matildas juga adalah semifinalis Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Skuad Timnas Putri Australia bertebaran di sejumlah klub elit dunia seperti Olympique Lyon, Manchester City, Arsenal, atau Chelsea.
Bahkan Samantha Kerr merupakan pemain kedua terbaik dunia saat ini.
Sedangkan 80 persen skuat Timnas Putri Indonesia bahkan tidak mempunyai klub. Australia di peringkat ke 11 FIFA merupakan tim yang paling diunggulkan di turnamen yang digelar di India ini.
Sedangkan Indonesia berperingkat terendah (94) di antara ke 12 tim peserta AFC Women's Asian Cup 2022 ini.
Dalam sebuah konferensi pers virtual usai laga, pelatih Timnas Putri Australia Tony Gustavsson mengatakan bahwa dia memang menurunkan skuat terbaiknya dalam laga menghadapi Indonesia, Jum'at (21/1/2022) itu.
"Untuk menghormati Indonesia. Kami menurunkan seluruh skuat terbaik kami," katanya.
Hasilnya pada laga itu The Matildas menelan Garuda Pertiwi dengan skor luar biasa, yaitu 18-0. Di Mumbai.
Ibarat Daud dan Goliath, performa dan skill para pemain Indonesia memang sangat jauh berbeda kelas dengan Australia.
Timnas Putri Indonesia kalah segalanya dari Australia.
Adapun ke 18 gol yang bersarang ke gawang Indonesia itu masing-masing diciptakan oleh pemain Chelsea Samantha "Sam" Kerr (5), Emily van Egmond (3), Ellie Carpenter - Olympique Lyon, Harvey Raso - Manchester City, Mary Folder, Caitlin Foord - Arsenal (2), Alvi Luik  Serie-A, Kyah Simon, Tameka Yallop, Shalika Aurelia (bunuh diri) 1 gol.
Sejarah baru pun tercipta pada hasil itu. Dengan 5 gol yang dilesakkan nya ke gawang Indonesia itu maka Kerr memecahkan rekor pencetak gol terbanyak dari negeri Kangguru dengan 54 gol.
Mengalahkan pesepakbola putra Tim Cahill dengan 51 gol.
"Ini suatu kehormatan bagi saya. Saya senang dengan pencapaian ini," kata Sam Kerr tentang rekor itu.
Paradoks juga terjadi. Ini adalah kekalahan terbesar Timnas Putri Indonesia sepanjang sejarah. Sebaliknya, ini adalah kemenangan terbesar bagi negeri Kangguru ini di AFC Women's Asian Cup sepanjang sejarah.
Pada laga lainnya Grup B di hari yang sama, Timnas Putri Filipina menang 1-0 atas Timnas Putri Thailand.
Dengan demikian, Australia berada di puncak klasemen sementara Grup B. Filipina di tempat kedua, Thailand ketiga. Dan Indonesia di paling bawah.
Realistis, Timnas Putri Indonesia tinggal berharap mencuri kemenangan atas Thailand dan Filipina untuk membuka peluang ke babak selanjutnya.
Senin (24/1/2022) berhadapan dengan Thailand. Di hari ini, Australia siap menelan lawan berikutnya Filipina.
Dan laga terakhir grup Indonesia berhadapan dengan Filipina, Kamis (27/1/2022).
"Bencana" ini harus dijadikan pelajaran untuk kita jangan sampai kalah dengan begitu telak atau setidaknya dapat mengimbangi Australia di ke depannya.
Salah satu kesalahan PSSI yang harus dibenahi adalah segera gulirkan kembali kompetisi. Seperti diketahui, sudah dua tahun PSSI tidak menggelar kompetisi Liga Putri terkait kondisi Pandemi Covid-19.
Dengan bergulirnya kembali Liga, maka diharapkan itu akan menjadi ladang "pemanasan" dan latihan untuk menempa skill dan kemampuan dan mematangkan performa para punggawa putri kita.
Masih ada asa yang dapat digapai ke depannya. Seperti SEA Games dan Asian Games 2022 ini.
Kita harus tingkatkan mutu persepakbolaan Timnas Putri Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H