"Park Ji-Sung Indonesia memperbarui kontrak dengan Ansan Greeners" tulis Ansan Greeners di website resminya.
Asnawi Mangkualam Bahar menjadi pemain Indonesia sekaligus Asia Tenggara pertama yang main di Liga Korea sejak resmi bergabung dengan K-League 2 Ansan Greeners pada 1 Pebruari 2021 dengan durasi 11 bulan.
Masa kontraknya dengan demikian jatuh tempo pada 31 Desember 2021. Dengan pertimbangan tertentu, Asnawi dan pihak Ansan Greeners lantas sepakat menandatangani kontrak baru hingga 2023.
Tantangan buat pemain kelahiran Makassar, 4 Oktober 1999 (22) itu untuk tidak hanya bermegah main di negaranya Son Heung-Min itu.
Asnawi Mangkualam ingin membantu sekuat kemampuannya membawa Ansan promosi ke K-League 1.
Di musim lalu mantan pemain PSM Makassar itu berkontribusi bagi Ansan dengan mencetak satu gol dan dua assist.
Dalam sambutannya pihak Ansan juga mengatakan pelatih Indonesia Shin Tae-yong kini mulai mempercayakan Asnawi memegang ban kapten. Tugas yang biasanya dibebankan kepada Evan Dimas Darmono.
Pihak Ansan mengakui sejak kedatangan Asnawi popularitas klub menjadi meningkat, ditandai jumlah followers yang membengkak menjadi lebih dari 77.000 dari semula hanya 5.000.
Keuntungan lainnya yang didapat Ansan, maka hak siar klub di Asia Tenggara menjadi meningkat.
Berat, namun itulah tantangan yang mesti dijalani Asnawi membantu timnya berbicara banyak.
Pelatih baru Ansan, Jo Min-guk mengatakan bahwa dia sudah mengenal baik Asnawi. Dia merasa terkesan oleh pemain yang baru berusia 22 tahun itu ketika melawan Daejeon Hana Citizen.
"Banyak kelebihan. Dia pemain yang berpotensi di masa depan. Saya akan mempersiapkan diri sehingga dia menunjukkan semua performa nya di lapangan di musim 2022 ini," kata Min-guk.
Ya, di pengumuman resminya, Ansan Greeners menjuluki Asnawi Mangkualam Bahar sebagai Park Ji-Sung nya Indonesia.
Park Ji-Sung dikenal sebagai pembuat sejarah persepakbolaan Korea Selatan.
Namanya mencuat pada saat pagelaran Piala Dunia 2002 Korea-Jepang. Di fase grup, Park Ji-Sung mencetak gol tunggal atas Portugal.
Dia menjadikan negaranya mencetak sejarah sebagai tim Asia pertama yang menembus semifinal Piala Dunia.
Sejatinya pria kelahiran Goheng, Jeollanamdo, Korea Selatan, 25 Pebruari 1981 itu dapat bermain sama baiknya di posisi-posisi gelandang tengah atau bek sayap.
Bahkan Manchester United menjuluki Park sebagai The Three Lungs atau Si Tiga Paru-paru lantaran Park selalu bermain agresif bergerak kesana-kemari ke semua sektor lapangan. Dan juga penuh dedikasi.
Park juga dikenal banyak mencetak gol-gol penting bagi Manchester United.
Baik di Premier League, Liga Champions, dan turnamen-turnamen lainnya.
Manchester United memang menjadi tim yang paling banyak dilakoninya dan yang membuat namanya melegenda ke antero dunia.
Selama 7 musim di tim yang berjuluk The Red Devils itu dia mencatatkan 28 gol dari 203 kali penampilannya di seluruh kompetisi.
Sedangkan tim senior yang pertama kali dibelanya adalah Kyoto Purple Sanga (2000-2003). Dilanjutkan ke Kyoto Purple Sanga, PSV Eindhoven (sebelum MU),
Dan Queen's Park Ranger's.
