Serie-C memang dibagi ke dalam 3 grup. Grup A, B, dan C. Masing-masing juara grup berhak memperoleh tiket promosi ke Serie-B.
Seorang jurnalis lokal setempat mengatakan keterpurukan Como di sepakbola Italia lantaran krisis keuangan yang melanda.
Klub yang didirikan tahun 1907 memang pernah menikmati atmosfir Serie-A yaitu pada tahun 1949. Namun tenggelam dan baru balik lagi ke kasta tertinggi itu pada musim 2003. Namun hanya semusim saja.
Sesudah terlempar ke Serie-B. Como bahkan lebih jatuh lagi, ke Serie C2. Bukan sampai di situ, Como bahkan terperosok ke Serie-D.
Beruntung ada sosok yang ingin menyelamatkan klub. Dua bersaudara kaya raya asal Indonesia, Robert dan Michael Hartono, pemilik Djarum Group, membeli klub itu.
Langkah pertama yang diambil adalah menunjuk Michael Gardner sebagai CEO. Selain ditugaskan "menyelamatkan" klub dari keterpurukan, Como juga dijadikan markas penggodokan dan pembibitan talenta-talenta muda Indonesia yang kita kenal dengan Garuda Select.
Selain di Inggris, Garuda Select juga mengambil tempat di Italia.
Pelatih utama Como 1907 saat ini yang mengantarkan klub naik kasta adalah Giacomo Gattuso. Kini Gattuso akan didampingi Kurniawan Dwi Yulianto sebagai asistennya.
Kurniawan Dwi Yulianto adalah salah seorang pemain yang berposisi sebagai striker dan menjadi salah satu pemain Indonesia terbaik sepanjang masa.
"Si Kurus" merupakan pencetak gol kedua terbanyak untuk Timnas Indonesia sepanjang masa dengan 31 gol, setalah Bambang Pamungkas dengan 34 gol.
Dijuluki "Si Kurus" merujuk kepada tubuhnya yang kurus.