Selain kerugian, ada positifnya yang bisa dimanfaatkan para pemain muda lainnya yang untuk dapat menikmati atmosfir bermain di laga internasional, selain menambah jam terbang mereka juga menjadi tantangan baru untuk menunjukkan kemampuan Garuda.
Nama-nama seperti Bagas Kaffa, Kakang Rudianto, Muhammad Uchida, Rifat Marasabessy, Muhammad Supriadi, atau Braif Fatari layak direkomendasikan sebagai pengganti mereka.
PR Shin Tae-yong yang harus dibenahi yang merupakan titik paling lemah selama ini adalah di sektor gelandang depan.
Dari 20 gol yang diciptakan Indonesia di Piala AFF 2020 yang lalu, hanya Ezra Wailan dan Egy Maulana Vikri sebagai striker yang menciptakan gol. Sisanya berasal dari lini tengah dan lini belakang.
Ada sejumlah pemain yang bisa menjadi alternatif Shin Tae-yong untuk memperkuat sektor penyerangan (striker) yang layak direkomendasikan.Â
Setidaknya ada 3, yaitu Ronaldo Kwateh, Amiruddin Bagus Kahfi, dan Hanis Sagara.
Ronaldo Kwateh menjadi salah satu striker muda yang paling bersinar yang tidak dibawa Shin ke Singapura. Punggawa Madura United yang masih berusia 16 tahun itu mencatatkan permainan yang gemilang saat ujicoba U-19 di Turki beberapa waktu lalu.
Bagus Kahfi memiliki kualitas sebagai ujung tombak yang dapat diandalkan. Pemain yang kini membela Jong Utrecht Belanda itu tidak dibawa ke Singapura kemarin, namun dibawa Shin saat melakoni Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 Oktober lalu.
Kendati di Piala AFF Singapura kemarin Hanis Sagara tidak mencetak satu gol pun, akan tetapi pengalamannya bermain di level internasional dapat menjadi andalan di lini depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H