Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Ganda Campuran Indonesia Meredup di Tahun 2021, Ada Apa?

2 Januari 2022   11:07 Diperbarui: 2 Januari 2022   11:35 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rinov/Mentari (sport.detik.com)


Pelatih ganda campuran Indonesia Nova Widianto sempat marah-marah kepada ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviani lantaran ganda berperingkat 5 dunia itu kalah dari ganda campuran India berperingkat 178 dunia.

Tak tanggung-tanggung, Praveen/Melati yang menjadi unggulan ke 2 di Indonesia Masters itu langsung tersingkir di babak pertama dari Dhruv Kapila/Nelakurihi Sikky Reddy dengan dua gim langsung, 11-21 dan 20-22.

Dalam kemarahannya, Nova menyebutkan jika Praveen/Melati main asal-asalan dan tidak mempunyai jiwa nasionalis. Nova bahkan mengancam akan mengeluarkan pasangan yang dijuluki honey couple itu dari pelatnas.

Di dua turnamen selanjutnya, performa Praveen/Melati juga tak kunjung mengalami perbaikan yang berarti. Honey couple tak dapat berbicara banyak di Indonesia Open dan BWF World Tour Finals 2021.

Di Indonesia Open 2021 Praveen/Melati kembali diunggulkan di tempat ke 2. Praveen/Melati memang melaju ke 16 besar.

Tapi itu lantaran lawannya Yujhiro Nisikawa/Saori Ozaki dari Jepang mengundurkan diri pada saat kedudukan 1-0 untuk Praveen/Melati di gim pertama.

Namun di 16 besar Praveen/Melati dihentikan ganda Denmark, Mathias Christiansen/Alexandra Boje dengan dua gim, 21-23 dan 14-21.

Sedangkan di BWF World Tour Finals, Praveen/Melati mentok di fase grup. Praveen/Melati hanya menang sekali atas ganda Inggris, dan kalah dua kali dari ganda Thailand dan Hongkong.

Performa honey couple memang melempem di tahun 2021. Prestasi terbaik Praveen/Melati hanya dua kali runner-up yaitu Hylo German Open dan Thailand Open 2021. Sedangkan di sisa ajang lainnya Praveen/Melati selalu mentok di perempatfinal.

Padahal pada musim-musim sebelumnya, capaian honey couple sangat membanggakan. Mereka juara All England 2020 dan juara di dua turnamen berurutan Denmark Open dan French Open 2019.

Namun nampaknya Nova Widianto sudah salah kaprah jika hanya melontarkan kesalahan kepada Praveen/Melati saja.

Ternyata bukan cuma honey couple saja yang mencatat hasil kurang memuaskan, ganda campuran lainnya juga sami mawon.

Ganda campuran Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso sering mentok di babak-babak awal. Prestasi yang lumayan diraih mereka ketika berhasil melaju ke babak 16 Indonesia Open 2021.

Begitu pun dengan ganda campuran nomor dua Indonesia, Hafiz Faisal/Gloria Emmanuel Widjaja. Dari 8 ajang yang diikuti tahun lalu, hasil terbaik mereka hanyalah mencapai perempatfinal, yaitu di Indonesia Open 2021.

Tak pelak karenanya, ranking Hafiz/Gloria menurun. Kini di peringkat ke 11 dunia.

Di antara semua aset ganda campuran ini, hasil terbaik didapatkan oleh Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari. Rinov/Mentari berhasil menyabet gelar Spain Masters 2021, turnamen berkategori Super BWF 300.

"Saya akui raihan ganda campuran di tahun 2021 parah. Hanya juara di Super 300. Cuma Rinov/Mentari yang lumayan," kata peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 itu.

Rinov/Mentari kini menduduki rangking 21 dunia.

Mantan juara dunia berpasangan dengan Lilyana Natsir itu juga menyinggung soal para pelapis. Perkembangan para pelapis inipun belum kelihatan. Selain itu, adanya Covid-19 banyak turnamen yang tidak bisa diikuti.

Memasuki awal tahun 2022 ini PBSI akan menggelar Seleknas (Seleksi Nasional).

Tujuan utama Seleknas yang dijadwalkan pada 10-15 Januari 2022 di Cipayung selain sebagai pengganti Kejuaraan Nasional yang ditiadakan pada tahun ini, utamanya menyasar kepada para pemain muda untuk melahirkan generasi-generasi penerus.

Soal apakah akan diadakan perombakan pasangan, Nova Widianto mengatakan dalam waktu dekat ini belum ada.

Para pemain pelatnas sudah diliburkan sejak 18 Desember 2021. Mereka untuk sementara dikembalikan dulu ke klub masing-masing.

"Tunggu perkembangannya seperti apa nanti," kata Nova.

Selain sebagai bagian dari proses regenerasi, Seleknas juga sebagai anutan dalam sistem promosi-degradasi tahun 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun