Final Piala AFF 2020 kali ini mempertemukan Timnas Thailand melawan Timnas Indonesia.
Dari 12 kali pertemuan antara kedua tim sejak perhelatan Asia Tenggara ini digelar pada tahun 1996, Indonesia mencatatkan 3 kemenangan sedangkan 9 kali sisanya dimenangkan oleh Thailand.
Ini final ke-enam Indonesia, Thailand menjadi tim yang paling banyak ditemui Indonesia. Dari tiga pertemuan sebelumnya, Indonesia semuanya mengalami kekalahan.
Menarik disimak, Indonesia kini sudah berbeda. Di bawah pelatih Shin Tae-yong yang berpengalaman membesut Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018, potensi pertama kalinya merebut trofi cukup besar.
Ditambah lagi dengan skuat yang mayoritas diisi oleh para pemain muda yang selalu tampil spartan di setiap laga.
Terakhir kali Indonesia bertemu Thailand di final Piala AFF adalah pada tahun 2016.
Dimana pada saat itu Boaz Solossa dkk nyaris juara. Indonesia unggul terlebih dahulu di leg pertama dengan skor 2-1 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Namun sayang di leg kedua di Stadion Rajamangala, Bangkok, Indonesia kalah 0-2 lewat brace dari Siroch Chatthong.
Sedangkan di dua pertemuan final lainnya, Indonesia kalah 1-4 dari Thailand pada saat turnamen ini masih bernama Piala Tiger 2000.
Di edisi berikutnya (2002) Indonesia kalah adu penalti 2-4 setelah sampai akhir perpanjangan 2x15 menit masih 2-2.
Catatan menarik lainnya dari final kali ini adalah pertemuan antara tim tersubur Indonesia dengan 18 gol dengan tim terbaik pertahanan Thailand.
Dari 6 laga sebelumnya, Thailand mencatatkan 5 clean sheet. Thailand hanya kebobolan 1 gol saat berhadapan dengan Filipina (2-1).
Seperti disebutkan di atas di leg pertama final 2016 Indonesia menang 2-1. Gol Thailand satu-satunya pada itu dicetak oleh Teerasil Dangda yang kini juga masih turun dan akan main di final.
Sedangkan gol Indonesia saat itu dicetak oleh Hansamu Yama Pranata dan Rizky Pora.
Pemain berusia 33 tahun itu sampai sejauh ini masih "raja" pencetakan gol, alias top skorer Piala AFF 2020 dengan empat gol.
Ada dua pemain lainnya yang sama-sama sudah mencetak 4 gol yaitu Safawi Rasid (Malaysia) dan Bienvenido Maranon (Filipina).Â
Namun tentunya hanya Dangda yang masih bisa menambah pundi-pundi golnya. Karena Malaysia dan Filipina sudah tersingkir.
Sedangkan Irfan Jaya (Indonesia) dan Ikhsan Fandi (Singapura) di tempat kedua dengan 3 gol. Irfan Fandi juga sudah tidak memungkinkan menambah pundi-pundi golnya karena Singapura sudah tersingkir.
Menarik dinantikan mampukah Irfan Jaya menyamai bahkan menjadi top skorer Piala AFF kali ini?
Termasuk gol di Stadion Pakansari itu, sejauh ini Dangda sudah mencetak 19 gol sepanjang keikutsertaannya di Piala AFF dan menjadi top skorer sepanjang masa perhelatan ini.
Selain pemain yang pernah dibawa Thaksin Shinawatra ke Manchester City itu, Thailand juga punya dua pemain berbahaya lainnya, setidaknya Supachok Sarachat dan Chanatip Songkrasin. Yang juga harus diwaspadai.
Dangda pemain yang sangat berbahaya. Dia selalu menjadi starter di lima laga, kecuali melawan Singapura di laga pamungkas Grup A, dia disimpan.
Secara khusus Dangda harus diwaspadai gerak-geriknya di kotak penalti. Dari empat gol yang diciptakannya, tiga di antaranya berasal dari kotak penalti.
Kendati belum pernah memberikan assist, namun operan-operan bola kepada rekan-rekannya menjadi kunci keberhasilan Thailand di ajang ini.
Kapten tim yang berjuluk War Elephant itu juga sangat cekatan membuat tekel-tekel "murni" dan tak pernah mendapatkan kartu kuning.
Dangda juga mampu membuat 1 intersepsi, 3 blok, dan 5 sweeping.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H