Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepakbola Indonesia Berduka, Taufik Ramsyah, Kiper Masa Depan Riau Meninggal Dunia

24 Desember 2021   10:05 Diperbarui: 24 Desember 2021   10:17 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dunia sepakbola Indonesia berduka. 

Taufik Ramsyah, penjaga gawang Tornado FC asal Riau meninggal dunia usai tabrakan dengan seorang pemain lawan.

Dalam laga lanjutan Liga 3 2021 zona Riau yang digelar di Stadion Universitas Riau, Sabtu (18/12/2021) itu Tornado FC dimana Taufik bertugas sebagai penjaga gawang berhadapan Wahana FC. Di babak 6 besar.

Di menit ke 40, ketika pemain berusia 20 tahun itu berupaya mengamankan bola dari gempuran para pemain Wahana FC.

Setelah menangkap bola, nampak seorang pemain lawan kakinya terkena kepala Taufik.

Taufik mengalami pendarahan di mulut dan hidung.

Kondisi mencemaskan, Taufik segera dilarikan ke Rumah Sakit dengan menggunakan ambulans. Selang beberapa hari menjalankan perawatan di sebuah RS di Pekanbaru Taufik menghembuskan nafas terakhirnya karena luka yang terjadi di kepalanya terlalu berat.

Sebelumnya Taufik sempat dioperasi.

Yoyok Sukawi, CEO PSIS Semarang dan Plt Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, angkat bicara tentang peristiwa yang tidak diinginkan tersebut.

"Seharusnya ini tidak terjadi di dunia persepakbolaan tanah air. Nilai-nilai soal kemanusiaan dan respect harus ditekankan kepada setiap insan sepakbola tanah air. Sangat disayangkan dan turut berbelasungkawa terhadap keluarga dan rekan setim Taufik Ramsyah," katanya.

Yoyok juga menyoroti agar setiap operator kompetisi di pusat maupun daerah agar memiliki standar pengamanan cedera atau peristiwa-peristiwa membahayakan yang lebih baik lagi.

"Contohnya setiap tim harus memiliki dokter tim yang paham pada pertolongan pertama bila ada kejadian seperti di Liga 3 tadi," lanjut Yoyok.

Meninggalnya Taufik setelah mengalami benturan dalam permainan bukan kali pertama terjadi di kompetisi tanah air.

Pada kompetisi ISL 2008/2009 pemain PKT Bontang, Jumadi Abdi meninggal setelah ditekel secara brutal oleh pemain lawan.

Akli Fairuz, striker Persiraja Banda Aceh, juga kehilangan nyawa pada tahun 2014 karena kejadian yang serupa.

Tentu kita masih ingat kejadian yang menimpa kiper legendaris Persela Lamongan, Choirul Huda, yang mengalami kejadian seperti itu pada tahun 2017 lalu.

"Kiper masa depan persepakbolaan Riau yang sejak kecil mencintai olahraga ini" tulis Tornado FC di akun resmi Instagramnya, Selasa (21/12/2021). Tentang Taufik Ramsyah, penjaga gawang miliknya yang berpulang begitu cepat di usia muda.

"Dia kini meninggalkan kita semua dengan pesan, semangat dan buktinya terhadap olahraga ini" lanjut Instagram Tornado FC.

Selain dari PSSI, sejumlah klub sepakbola tanah air lainnya juga turut mengucapkan berbelasungkawa atas kepergian Taufik Ramsyah, di antaranya dari Borneo FC.

PR PSSI dan operator kompetisi di tanah air masihlah banyak di masa depan. Namun soal keselamatan pemain di lapangan layaknya lebih diutamakan.

Selamat jalan Taufik Ramsyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun