Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Indonesia Dinilai Lebih Layak ke Final, Ini Alasannya

21 Desember 2021   10:05 Diperbarui: 21 Desember 2021   10:11 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Vs Singapura (mediabola.net)

Menjadi juara grup dan belum terkalahkan dari empat laga yang sudah dilakoni Indonesia di fase Grup (B) Piala AFF 2020 ini bisa disebut kejutan.

Pemain Malaysia Safee Sali terpaksa harus menjilat ludahnya sendiri. Sebelum dimulainya laga di Grup B, Safee Sali menganggap remeh tim-tim selain Malaysia dan Vietnam di Grup B ini.

Safee mengatakan bahwa Timnas Vietnam dan Malaysia lah yang akan ke semifinal dari Grup B ini.

"Grup ini sulit. Malaysia dan Vietnam harus menyingkirkan lawannya masing-masing. Dua besar grup ini adalah Vietnam dan Malaysia," kata Safee kepada salah satu media negeri Jiran.

Perkataannya itu sama juga dengan meremehkan tim-tim diluar Malaysia dan Vietnam, yaitu Indonesia, Kamboja, dan Laos.

Namun pada kenyataannya, Safee dan pihak-pihak yang meremehkan Indonesia terpaksa harus menelan ludahnya sendiri.

Malaysia dibantai Indonesia dengan skor telak 1-4 di laga pamungkas grup pada Minggu (19/12/2021). Bukan saja membungkam tim yang berjuluk Harimau Malaya itu, Indonesia juga bahkan menjadi juara Grup B. Vietnam bahkan menjadi runner-up. Harimau Malaya terkulai.

Sama-sama memiliki poin 10 dan selisih gol, Indonesia juara karena unggul produktivitas gol (13), sedangkan Vietnam hanya 9 gol.

Dengan demikian maka Timnas Indonesia akan berhadapan dengan tuan rumah Singapura di semifinal dalam dua leg yaitu pada 22 dan 25 Desember 2021, sedangkan Vietnam berhadapan dengan Thailand pada 23 dan 26 Desember 2021.

Bola.com, Senin (20/12/2021) memuat wawancara dengan dua "pakar" sepakbola. Keduanya, masing-masing Raja Isa dan Yusrifar Djafar.

Raja Isa yang mantan pelatih PSM Makassar dan Persipura Jayapura dan kini menangani Muktijoddha Sangsad KC (klub Liga Utama Bangladesh) itu menilai pelatih Shin Tae-yong berhasil membuat Garuda bermain sebagai satu tim, bukan sebagai sebuah antar individu.

Hal tersebut terbukti dari 13 gol yang dicetak Indonesia secara keseluruhan hanya satu yang berasal dari seorang gelandang, yaitu dari Ezra Wailan yang menceploskan si kulit bundar ke gawang Laos.

Sedangkan ke 12 gol lainnya masing-masing diciptakan oleh Elkan Baggott, Arhan Pratama, Witan Sulaeman, Ramai Rumakiek, Asnawi Mangkualam, Evan Dimas Darmono (2), Rahmat Irianto (2), dan Irfan Jaya (3).

Sama seperti Raja, saya juga menilai pelatih Shin Tae-yong perlu diapresiasi kejeliannya mengoptimalkan para pemainnya. Raja Isa dan saya berharap memakai jasa mantan pemain Timnas Korea Selatan itu lebih lama lagi.

Raja Isa mengungkapkan optimisme nya terhadap Timnas Indonesia ke depannya.

"Saya optimis 5 tahun ke depan Indonesia bisa masuk ranking 100 dan bersaing di level Asia seperti Vietnam saat ini," katanya.

Menghadapi tuan rumah di semifinal, Shin Tae-yong diharapkan waspada dan segera membenahi lini belakang yang masih menjadi kelemahan Timnas Indonesia saat ini.

Terbukti jika melawan tim yang relatif dianggap lebih lemah justru gawang Indonesia kebobolan. Terutama pada kondisi bola-bola mati dan counter attack cepat.

Padahal justru The Lions memiliki kelebihan itu. Mereka memiliki dua bersaudara anak dari legendaris Fandi Ahmad, yaitu Ikhsan dan Irfan Ahmad.

Keduanya memiliki postur jangkung yang unggul dalam memenangkan bola-bola udara.

Hal serupa diutarakan oleh Yusrifar Djafar, mantan pemain PSM Makassar dan Timnas Garuda.

"Shin Tae-yong dapat memaksimalkan bek Elkan Baggott untuk meredam kelebihan Singapura ini," katanya.

Namun Indonesia harus waspada kepada faktor tuan rumah dimana dukungan fans akan menjadi motivasi kekuatan mereka, kendati pun menurut saya Indonesia lebih lebih siap mental dan fisik dari mereka.

Lebih baik Indonesia fokus dulu pada semifinal ini jangan pikirkan juara dulu. Pengalaman yang lalu harus dijadikan pelajaran berharga.

Pada Piala AFF 2020 saat itu Indonesia dijagokan juara, tapi malah takluk dari Malaysia. Ini yang harus dijadikan pelajaran, jangan sampai terulang lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun