Nama Nyoman Paul Fernando Aro sempat muncul ke permukaan ketika pemain blasteran Finlandia-Bali itu mempunyai keinginan untuk memperkuat Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 2021.
Tidak sedikit para pemain keturunan Indonesia yang ingin berseragam Garuda namun mereka terbentur masalah kewarganegaraan.
Beruntung bagi Paul Aro, karena pria kelahiran 23 Juni 2001 itu memang sudah memiliki paspor Indonesia.
Sempat membela Barito Putera, Paul Aro kini berstatus sebagai pemain di klub Swedia, Skovde AIK U-19.
Pemain kelahiran Bali itu sudah memperkuat Skovde AIK U-19 sejak tahun 2016 lalu saat usianya 15 tahun.
Ibunya asli Bali, sedangkan ayahnya Finlandia. Saat usianya 15 tahun, keluarganya memutuskan untuk hijrah ke Swedia, itulah cikal bakal Aro mulai berkiprah di sepakbola.
Aro berhasil mengantarkan timnya juara di turnamen Skadevi Cup. Turnamen ini adalah turnamen tahunan yang digelar di Swedia untuk kelompok umur.
Aro juga mengatakan bahwa dia sempat main di Gothia Cup.
Aro sebelumnya memiliki dua kewarganegaraan yaitu Finlandia dan Indonesia, tapi dia memutuskan untuk memilih satu, yaitu KTP Indonesia.
Karena mempunyai KTP Indonesia, pemain yang fasih berbahasa Indonesia itu mengatakan tak perlu naturalisasi jika Indonesia memanggilnya untuk berseragam Garuda.
"Kalau di rumah pakai bahasa Bali, kalau di tempat lainnya saya pakai Bahasa Indonesia," katanya.
Kontrak terakhir Aro dengan Skovde AIK adalah pada 13 Juli 2020. Aro menceritakan klubnya itu bersedia meminjamkan dirinya ke klub Indonesia jika sewaktu-waktu ada yang membutuhkan dengan status bebas transfer.
Aro merasa beruntung memiliki ayah yang tinggal di Swedia sehingga bisa mengembangkan hobi sepakbola di Eropa. Karena menurutnya banyak kesempatan pemain Indonesia untuk bermain di Eropa untuk menimba ilmu.
Laporan terakhir yang dilansir dari football5star menyebutkan jika Nyoman Paul Aro siap kembali ke Swedia tahun depan setelah sekian lamanya dia menepi karena cedera yang berkepanjangan.
Aro mengatakan bahwa tahun ini dia sama sekali tidak menyentuh bola karena cedera tendon dan ankel sprain.
"Tahun ini tahun yang saya rasakan berat. Banyak masalah pribadi, juga cedera yang berkepanjangan," katanya.
Menurut rencana, dia akan kembali merumput di Swedia bersama klubnya pada Februari tahun depan. Menurutnya proses penyembuhan dari sekarang memakan waktu sekitar 8 pekan.
"Februari saya balik ke klub lagi," katanya.
Sempat tersisihkan karena cedera, namun pada akhirnya Aro dapat menembus tim utama sejak awal tahun 2019 dan itu dikatakannya tidak mudah.
"Tidak mudah bermain di tim utama. Saya sempat bermain di Allsvenskan U-19 (liga tertinggi Swedia) tapi pada waktu saya cedera. Namun seiring waktu dan giat berlatih pada akhirnya saya masuk tim utama," katanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H