Ganda putra Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan tak mau cari-cari alasan penyebab kegagalan mereka di dua turnamen yang digelar di Bali.
"Jika jadwal padat, semua pemain pun merasakannya," kata Hendra.
The Daddies langsung tersingkir di babak pertama Indonesia Open 2021 dari Takuro Hoki/Yugo Kobayashi asal Jepang.
Hoki/Kobayashi memang sedang naik daun. Di turnamen pekan lalu, mereka mengalahkan semua unggulan bahkan menjadi juara Indonesia Masters 2021 setelah di final menang atas Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dengan tiga gim 11-21, 21-17 dan 21-19.
Kali ini giliran Hendra/Ahsan yang disingkirkan di 32 besar Indonesia Open 2021. Pada laga yang digelar di Bali International Convention Center & Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Rabu (24/11/2021) itu mereka menang tiga gim, 23-21, 15-21, dan 21-15.
Di gim pertama, kedua pasangan saling mengumpulkan poin ketat. Di gim kedua Hendra/Ahsan menang 21-15. Di gim penentuan, ketika skor menunjukkan 12-15 untuk Hoki/Kobayashi, Ahsan meminta jeda kepada wasit karena punggungnya terasa sakit.
Laga tinggal tersisa beberapa poin lagi, Ahsan memaksakan diri melanjutkan pertandingan. Apakah dengan kondisi punggungnya yang sakit, mempengaruhi pemain kelahiran Palembang, 7 September 1987?
Bagaimana pun The Daddies tidak mau mencari-cari alasan penyebab kekalahannya.
Dengan kekalahan itu, The Daddies dipastikan tidak bisa mengikuti tur final.
Di Indonesia Masters 2021 The Daddies juga kalah dari ganda Jepang yang sama di 16 besar dengan tiga gim, 21-11, 15-21, dan 12-21.
Dengan demikian head to head antara mereka kini menjadi 3-2 masih untuk keunggulan Hendra/Ahsan.
Apa mau dikata, Hendra/Ahsan harus melupakan tur final. Namun kini Hendra/Ahsan akan fokus ke Kejuaraan Dunia yang akan digelar 12-19 Desember 2021 di Huelva, Spanyol.
Tidak mengikuti tur final, ada keuntungan tersendiri bagi Hendra/Ahsan yang akan dimaksimalkan yaitu waktu jeda untuk memulihkan kebugaran.
"Usai ajang ini kita bersiap ke Kejuaraan Dunia. Ada 2 pekan dari sekarang," kata Hendra.
Hendra/Ahsan merupakan juara bertahan di ajang yang menjadi destinasi favorit pebulutangkis dunia itu. Hendra/Ahsan menggondol medali emas pada edisi 2019.
Menurut rencana, Indonesia akan menurunkan empat ganda putra di Huelva nanti. Selain Hendra/Ahsan, juga The Minions, Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Sejauh ini Indonesia paling dominan juara di nomor ini. Sejak digelar edisi perdana pada 1977 Indonesia sudah mencatatkan 10 kali juara dunia ganda putra.Â
Berprestasi di turnamen ini bakal mendongkrak ranking dunia pebulutangkis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H