"Tidak usah ngomong soal komunikasi, walau mereka tidak saling ngomong pun, tanggung jawab harus ada sendiri-sendiri. Tidak ada fight nya sama sekali. Tidak ada semangat mainnya," kata mantan pemain ganda campuran berpasangan dengan Lilyana Natsir itu.
Dengan kegagalan itu, maka semakin menambah panjang lah honey couple berpuasa gelar, setelah gelar terakhir yang diperolehnya adalah juara All England 2020.
Di Denmark Open 2021 dan French Open 2021 Praveen/Melati juga gagal mempertahankan gelar yang diperoleh di edisi sebelumnya. Di edisi 2019, Praveen/Melati adalah juara di dua turnamen berurutan itu.
Di Denmark Open tahun ini, Praveen/Melati hanya mencapai semifinal. Di French Open 2021 mencapai semifinal. Di Hylo German Open 2021 hasil yang lebih baik diperoleh, yaitu menjadi runner-up.Â
Di partai puncak itu, Praveen/Melati kalah dari ganda campuran Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dengan dua gim, 22-24 dan 14-21.
Praveen dan Melati terlihat manis diluar, itulah salah satu sebab mengapa mereka dijuluki honey couple. Namun kondisi itu menjadi terbalik di lapangan. Keduanya bahkan sering menjadi pesakitan, alih-alih meraih prestasi yang membanggakan.
Gugur di babak pertama dari Dhruv/Reddy asal India yang berperingkat ke 178 dunia!
Masih ada satu turnamen lagi yang harus dimaksimalkan Praveen/Melati untuk menuju ke BWF World Tour Finals 2021, yaitu Indonesia Open 2021 yang akan digelar usai Indonesia Masters 2021 ini.
Saat ini Praveen/Melati berada di ranking ke 9 Road to Bali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H