Susy Susanti, legenda bulutangkis dunia, pemain kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Pebruari 1971, meraih banyak prestasi baik di nomor perorangan maupun beregu di level junior dan dewasa.
Namun apakah isteri dari Alan Budikusuma itu pernah merasa "bosan" dan punya kenangan manis tersendiri sepanjang karirnya di dunia tepak bulu, misalnya sengaja mengalah dalam suatu pertandingan?
Tidak banyak yang tahu peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu ternyata memang punya "kenangan manis" yang dimaksud.
Susy Susanti sempat sengaja mengalah dalam sebuah laga yakni di French Open 1988. Kok bisa?
Dilansir Selasa (9/11/2021) dari kanal YouTube Daniel Mananta Network, karena sejumlah torehan prestasinya di level junior di antaranya juara dunia 1986 dan 1988, Susy ditunjuk PBSI untuk ikut serta di turnamen dewasa, yaitu French Open 1988. Saat itu usianya menginjak 17 tahun.
"Saya juara dunia junior. Selain turun di nomor tunggal, juga ganda putri dan ganda campuran. Karena prestasi yang mungkin cukup bagus di level junior maka saya diikutkan ke level dewasa di Eropa," kisah Susy.
Susy mengisahkan peristiwa yang tidak banyak orang tahu.
"Saat masuk ke turnamen senior itu saya masih junior dan tidak punya ranking apa-apa. Jadi saya harus merangkak dari bawah. Cukup lucu juga," kata Susy.
Dan pada faktanya, Susy dapat mengalahkan para pemain senior yang sudah punya ranking dan berhasil menembus perempatfinal.
Di perempatfinal itu Susy sudah menang di gim pertama. Di gim kedua Susy sudah unggul 8-3. Tinggal 3 poin lagi maka Susy melenggang ke semifinal.
Pada kedudukan 8-3 itu teman-teman Susy di tribun stadion berteriak mengatakan "Susy, besok kita akan ke Lourdes".
Jika turnamen itu digelar di Toulouse, maka jarak ke Lourdes dapat ditempuh sekitar dua jam perjalanan.
Lourdes adalah sebuah tempat Istimewa bagi umat Katolik dan Susy Susanti.
Susy sangat ingin ke tempat itu. Dan jika dirinya menang maka dia akan ditinggal teman-temannya.
Masuk ke semifinal, maka dengan sendirinya, Susy harus bertanding lagi di keesokan harinya.
Susy sempat berpikir "kapan lagi kesempatan ke Lourdes ya?".Â
"Akhirnya saya memutuskan untuk mengalah. Ini PBSI tidak tahu," kata Susy.
Tenyata alasan Susy sengaja mengalah lantaran keinginan nya yang sangat berkunjung ke Lourdes.
"Lourdes tempat yang sakral bagi kami umat Katolik. Pasti kita ingin melawat ke sana," katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H