Pebulutangkis Jepang yang paling menonjol tak pelak dan tak bukan adalah Kento Momota.
Kento Momota saat ini masih menduduki peringkat nomor 1 dunia di nomor tunggal putra.
Pemain kelahiran Perfektur Kagawa, 1 September 1994 (27) itu dikenal dengan permainannya yang eksplosif dan sukar ditebak.
Bukan hanya yang nomor satu, Momota juga tercatat di Guinness World Records sebagai pebulutangkis yang mengantongi gelar terbanyak dalam setahun.
Hal tersebut melampaui catatan yang dibuat oleh pemain asal Malaysia Lee Chong Wei yang 10 kali.
Rekor itu diukir Momota pada tahun 2019 lalu yang merebut gelar sebanyak 11 kali.
Momota juga menjadi pebulutangkis Jepang pertama yang menjadi juara di Singapore Open, sekaligus dengan demikian, dia juga tercatat sebagai pemain Jepang pertama yang menjuarai Super Series di tunggal putra.
Momota juga berkontribusi kepada negaranya, ketika pada tahun 2015 Jepang merebut Piala Sudirman.
Ketika Jepang menjuarai Piala Thomas 2014, Kento Momota yang menjadi skuat negeri Matahari Terbit itu memenangkan seluruh laga dari mulai fase grup hingga ke final.
Terkait dengannya, muncul istilah di dunia perbulutangkisan "Momogi". Atau pertemuan antara Kento Momota dengan Anthony Sinisuka Ginting.
Duel yang seru dan sangat dinanti-nantikan.
Dan tahukah Anda, jika ada sosok Indonesia dibalik keberhasilannya sejauh ini?
Sebuah sumber menyebutkan jika Momota yang sudah terlihat bakatnya sejak duduk di SMP Tomoika, dipoles dan dilatih oleh Imam Tohari.
Tohari yang asal Indonesia itu membuat Momota pada tahun 2012 menjuarai Kejuaraan Dunia level junior.
Imam Tohari ini dikenal sebagai sebagai salah satu legenda bulutangkis Indonesia khususnya nomor ganda campuran.
Berpasangan dengan Emma Ermawati, Imam Tohari mengantongi medali perunggu di Kejuaraan Dunia 1997.
Setelah gantung raket, itulah cikal bakal Imam Tohari menjadi pelatih di Tomoika pada 2002 dan menjadi pelatih Kento Momota seperti yang sudah disebutkan di atas.
Pada bulan April 2013, Imam Tohari direkrut PBSI menjadi asisten pelatih tunggal putra.Â
Setelahnya, sejak 2016 Tohari menjadi salah seorang pelatih di PB Djarum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H